Senin 15 Nov 2021 13:38 WIB

24 Tahanan Polres Batanghari Kabur, Kapolda Tinjau Lokasi

Markas Polres Batanghari sedang dibangun, dan tahanan dititipkan di LPKA.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Polda Jambi, Inspektur Jenderal (Irjen) Albertus Rachmad Wibowo.
Foto: Dok Humas Polri
Kepala Polda Jambi, Inspektur Jenderal (Irjen) Albertus Rachmad Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Polda Jambi, Inspektur Jenderal (Irjen) Albertus Rachmad Wibowo, meninjau langsung Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, tempat sel tahanan usai 24 tahanan titipan Polres Batanghari kabur.

"Pak Kapolda didampingi pejabat utama Polda Jambi dan juga kepapa Polres Batanghari saat ini sedang meninjau langsung sel tahanan LPKA 2 B, Sungai Buluh, tempat titipan tahanan Polres yang kabur pada Senin (15/11) dini hari, dan saat ini sudah satu tahanan yang menyerahkan diri," kata Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar (Kombes) Mulya Prianto di Kota Jambi, Senin.

Baca Juga

Saat ini, Wibowo sedang memeriksa situasi pasca kaburnya tahanan titipan, dikarenakan Markas Polres Batanghari sedang dalam pembangunan. Tim yang dipimpin kepala Bidang Propam Polda Jambi telah diturunkan untuk mendalami insiden tersebut. Tim Polres Batanghari bantu Polda Jambi juga segera melakukan pencarian terhadap 23 tahanan yang melarikan diri.

"Untuk perkembangan selanjutnya akan disampaikan lagi nanti setelah ada hasil pengecekan dari Pak Kapolda di lapangan," kata Prianto.

Data Polres Batanghari, Provinsi Jambi menyatakan, peristiwa itu bermula pada Ahad (14/11) sekitar pukul 21.30 WIB, petugas piket penjagaan memeriksa sel tahanan. Sekitar pukul 22.00 WIB, salah satu tahanan, Ledi Azwar, sebagai otak pelaku mengambil balok kayu dari kamar mandi, kemudian mencongkel salah satu besi behel jendela ruang tahanan yang dihuni.

Sehingga besi itu patah dan lepas dari rangka teralis. Kemudian, Azwar mencoba untuk menyiasati besi itu terpasang kembali dirangka dengan mengikat menggunakan tali agar tidak diketahui petugas jaga. Dia juga mengatur siasat dengan tahanan lain agar mau melarikan diri secara bersama-sama sekitar pukul 24.00 WIB.

Satu tahanan memanggil nama salah satu petugas jaga dari arah dalam ruang sel. Namun, tidak ada jawaban dari petugas. Peluang itulah yang digunakan Azwar dan tahanan lainnya untuk membuka kembali besi yang tadi terikat tali. Kemudian mereka keluar dari ruang tahanan melalui lobang atau celah jendela yang berhasil dibuka dan ternyata bisa mengeluarkan badannya.

Sehingga mereka berpindah tempat keluar ruang tahanan atau lorong selasar. Selanjutnya yang bersangkutan diduga juga telah mematikan kamera pengintai dengan mencabut kabel dari sambungan listrik yang mengakibatkan layar monitor mati.

Azwar diduga berusaha mencari kunci pintu sel tahanan dan akhirnya menemukan di dalam saku baju kemeja petugas jaga atas nama Bripda Ridho yang saat itu sedang digantung di salah satu jendela ruang jaga. Setelah berhasil menemukan kunci, Azwar kemudian membuka tiga pintu sel tahanan yang berisi total 24 orang.

Atas komando dari tahanan bernama Amin, seluruh tahanan akhirnya bersama-sama melarikan diri melewati pintu penjagaan yang tidak ada petugasnya. Mereka memanjat dinding bangunan setinggi 2,5 meter dan para tahanan itu memanjat dinding ke dua dan akhirnya memanjat dinding pagar LPKA setinggi empat meter dengan menggunakan beberapa kain sarung.

Kemudian ke-24 orang tersebut berhasil melarikan diri ke arah perkebunan belakang atau samping kanan lapas tersebut. Saat ini, jajaran Polres Batanghari masih mengejar mereka dan salah satu tahanan, Rahmat Dwi Putra, menyerahkan diri hanya 1,5 jam setelah ikut kabur. Dia kembali dan melapor kepada petugas jaga di pintu utama LP itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement