Selasa 16 Nov 2021 00:15 WIB

Rumah 182 Warga Sukamakmur Terancam Pergeseran Tanah

Warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah itu, kini mengungsi di gedung sekolah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko.
Foto: istimewa
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akibat pergeseran tanah, 182 orang Kampung Cigadel, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor harus mengungsi. Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bersama warga setempat, melakukan pemantauan lokasi pergeseran tanah secara bergantian.

“Pemantauan tersebut dilakukan karena struktur tanah yang masih bergerak. Apabila hujan turun kembali di wilayah tersebut di khawatirkan akan bertambah parah,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, kepada Republika, Senin (15/11).

Aris menjelaskan, kejadian pergeseran tanah itu diawali pada Kamis (11/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Akibat kejadian itu, satu unit rumah berisi enam orang mengalami ambles sedalam 15 centimeter.

Berlanjut pada Sabtu (13/11) sore, sambung dia, tanah kembali mengalami keretakan. Diperkirakan tanah yang retak dan mengancam rumah warga mencapai panjang sekitar 100 meter.