Senin 15 Nov 2021 17:09 WIB

Covid-19 Menyebar Luas pada Populasi Rusa di AS

Hampir 300 rusa positif terinfeksi SARS-Cov-2

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Rusa (ilustrasi).
Foto: IST
Rusa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Covid-19 telah menyebar secara signifikan pada populasi rusa berekor putih di Amerika Serikat (AS). Para ahli di sana mencemaskan kemungkinan penularan dari hewan tersebut ke manusia.

Dokter hewan di Pennsylvania State University telah menemukan infeksi Covid-19 aktif pada setidaknya 30 persen rusa berekor putih di seluruh Negara Bagian Iowa sepanjang tahun 2020. Temuan itu diverifikasi ilmuwan federal di National Veterinary Services Laboratories.

Baca Juga

Mereka setuju dengan penelitian yang diterbitkan pada Agustus lalu. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa 40 persen populasi rusa di wilayah Midwest dan Timur Laut AS memiliki antibodi SARR-Cov-2. Para ahli khawatir, hewan-hewan tersebut dapat menyebarkan virus tanpa batas dan akhirnya memicu penularan ke manusia.

“Jika virus memiliki peluang untuk menemukan inang alternatif selain manusia, yang kami sebut reservoir, itu akan menciptakan tempat berlindung yang aman di mana virus dapat terus beredar bahkan jika seluruh populasi manusia menjadi kebal,” kata ahli virologi di Penn State University, Suresh Kuchipudi, saat diwawancara NPR News pada Ahad (14/11).

Bila hal tersebut terjadi, pengendalian penyebaran virus akan menjadi semakin sulit. “Jika kita ingin terus proaktif tentang varian yang muncul, dan tidak terkejut dengan yang tiba-tiba muncul, ada kebutuhan mendesak untuk terus memantau SARS-CoV-2 pada satwa liar, terutama pada hewan yang dapat berfungsi sebagai reservoir, seperti rusa,” ujar Kuchipudi.

Ahli mikrobiologi di Penn State University, Vivek Kapur, mengaku terkejut dengan temuan kasus positif Covid-19 pada rusa. Dari pemeriksaan kelenjar getah bening, hampir 300 rusa positif terinfeksi SARS-Cov-2. Sebanyak 100 di antaranya adalah rusa liar.

“Jadi rusa-rusa ini adalah rusa jalanan atau rusa yang hidup bebas yang dibunuh oleh pemburu (untuk dimakan),” ucapnya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apakah rusa-rusa yang terinfeksi tersebut memiliki kemungkinan untuk menularkannya pada manusia. Penelitian mendalam masih diperlukan untuk menjawab hal tersebut.

Menurut Wildlife Control Information, terdapat sekitar 25 juta rusa di AS. Jumlahnya terus meningkat. Sejauh ini AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Ia telah melaporkan 47 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 762 ribu jiwa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement