Senin 15 Nov 2021 21:41 WIB

Menkes Yakin Masyarakat Mampu Cegah Penyebaran Delta Plus

Belum ada bukti terkait tingkat keganasan varian delta plus.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis masyarakat Indonesia mampu mencegah penyebaran kasus Covid-19 yang disebabkan oleh sub variannya, termasuk Delta AY.4.2. Ia menilai, kekebalan komunitas yang telah terbentuk di masyarakat saat ini masih mampu untuk mencegah berbagai varian baru yang muncul.

“Kesimpulan kami sampai sekarang, adalah kalau misalnya ada masuk anaknya atau cucunya (dari varian Delta), insya Allah harusnya kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat kita masih cukup untuk menanggulangi penyebaran ini,” ujar Menkes saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/11).

Baca Juga

Budi menjelaskan, semua varian Delta yang muncul memiliki mutasi genetik yang mirip. Saat ini, varian Delta telah memiliki berbagai sub varian seperti varian AY4, AY2.3, AY2.4. Di Indonesia sendiri paling banyak ditemukan yakni sub varian AY2.3 dan AY2.4. Sedangkan varian AY4.2 belum terdeteksi ada di Indonesia.

“Malah sudah keluar juga cucunya AY2.4, cucunya AY4.2. Itu yang sekarang lagi banyak ada di Inggris disebut varian Delta Plus. Di Indonesia sendiri AY4 sudah ada, AY2.3 sudah ada, AY2.4 sudah ada, (tapi) AY4.2 belum ada,” jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, hingga saat ini sub varian Delta AY.4.2 atau Delta Plus dan juga varian Mu masih belum terdeteksi di Indonesia. Dari total lebih dari 8 ribu sequencing yang dilakukan, mayoritas varian of concern yang ditemukan yakni varian Delta dan juga Beta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement