Senin 15 Nov 2021 22:09 WIB

Arab Saudi akan Bangun Kota Non-Profit Pertama di Dunia

Kota non-profit Saudi menjadi model untuk pengembangan sektor nirlaba secara global

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah mengumumkan rencana pembangunan kota non-profit atau nirlaba. Ilustrasi.
Foto: AP/Amr Nabil
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah mengumumkan rencana pembangunan kota non-profit atau nirlaba. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah mengumumkan rencana pembangunan kota non-profit atau nirlaba. Kehadirannya akan menjadi yang pertama di dunia.

Kota tersebut nantinya dimaksudkan menjadi model untuk pengembangan sektor nirlaba secara global dan inkubator bagi kelompok pemuda serta sukarelawan lembaga nirlaba lokal maupun internasional. Kota itu rencananya dibangun di lingkungan Irqah, berdekatan dengan Wadi Hanifa.

Baca Juga

“Ini akan menjadi kota nirlaba pertama dari jenisnya yang akan berkontribusi untuk mencapai tujuan Mohammed bin Salman Misk Foundation dalam mendukung inovasi, kewirausahaan, dan kualifikasi pemimpin masa depan dengan mendefinisikan pekerjaan nirlaba dalam konsep operasional internalnya serta dalam hal peluang dan program pelatihan pemuda yang akan diberikannya,” kata Pangeran MBS dikutip Saudi Press Agency (SPA), Ahad (14/11).

Di kota itu, akan dirikan pula museum sains dan pusat kreatif yang menawarkan ruang untuk mendukung ambisi para inovator dalam sains serta teknologi baru. Hal itu mencakup bidang artificial intelligence (AI) dan robotika. Kota tersebut akan turut menghadirkan akademi seni, galeri seni, teater seni pertunjukan, akademi memasak, serta area bermain.

“Selain itu, kota ini akan menjadi tuan rumah bagi perusahaan modal ventura dan investor untuk mendukung serta menginkubasi perusahaan inovatif untuk mendorong kontribusi masyarakat dari seluruh dunia,” kata Pangeran MBS.

Pangeran MBS diketahui memiliki konsep reformasi yang dikenal dengan istilah Saudi Vision 2030. Ia ingin membuat Saudi menjadi negara yang lebih modern dan tak hanya bergantung pada sektor minyak sebagai penghasilan utamanya. Lewat Saudi Vision 2030, Pangeran MBS hendak mengembangkan sektor-sektor lain, seperti pendidikan, infrastruktur, rekreasi atau pariwisata, hiburan, dan pelayanan publik.

Guna mencapai tujuan tersebut, Pangeran MBS sudah membuat beberapa terobosan di internal Saudi. Misalnya, mulai mengakomodasi hak-hak wanita seperti mengizinkan mereka berkendara dan berpartisipasi dalam kegiatan atau kompetisi olahraga. Pangeran MBS pun berupaya membangun sistem pemerintahan yang transparan diiringi dengan pemberantasan terhadap praktik korupsi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement