Senin 15 Nov 2021 23:09 WIB

Ganggu Imun, Pakar Sebut Diabetes Penyakit Mematikan

Pakar sebut angka kematian pasien diabetes akibat Covid-19 lebih tinggi 8,3X lipat

Ketua PB PERSADIA Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM juga menegaskan penyandang diabetes sangat rentan terkena infeksi virus. Pakar sebut angka kematian pasien diabetes akibat Covid-19 lebih tinggi 8,3X lipat
Foto: istimewa
Ketua PB PERSADIA Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM juga menegaskan penyandang diabetes sangat rentan terkena infeksi virus. Pakar sebut angka kematian pasien diabetes akibat Covid-19 lebih tinggi 8,3X lipat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati World Diabetes Day (WDD), Diabetasol mengangkat tema Bersama DIA, Kontrol Gula Darah Jadi Lebih Mudah di Masa Pandemi melalui serangkaian webinar di berbagai kota bersama dengan Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA).

Rangkaian webinar Diabetasol ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih memahami gejala-gejala dan penanganan diabetes khususnya di masa pandemi, sehingga menghindarkan masyarakat Indonesia dari risiko komplikasi diabetes.

Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals, Diabetasol, Tunghadi Indra, menaruh perhatian khusus pada pentingnya edukasi diabetes yang memadai bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi ini.

“Dalam dua tahun terakhir ini, selain prevalensi diabetes yang masih terus meningkat, kondisi pandemi juga menjadi tantangan khusus bagi para penyandang diabetes (diabetesi),” ungkap Tunghadi Indra. 

“Hal ini dikarenakan bertambah sulitnya melakukan pengawasan terhadap gula darah akibat berbagai pembatasan sosial. Maka dari itu, Diabetasol menegaskan komitmennya dengan segala cara untuk selalu menemani para diabetesi, terutama saat pandemi ini karena diabetesi sangat rentan terinfeksi COVID-19,”tambah Tunghadi Indra.

Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2020, jumlah penyandang diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2 persen dengan 10,681,400 kasus.

Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim penanggulangan COVID-19 di Indonesia, angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada masyarakat yang tidak menyandang diabetes.

Kondisi pandemi dengan berbagai pembatasan aktivitas membuat kegiatan penanganan diabetes secara kolektif yang biasa dipusatkan di rumah sakit mengalami hambatan. Selain itu, kondisi diabetesi yang ada di rumah saja membuat mereka lebih sulit mengontrol gula darah dan menjaga pola makan.

Fluktuasi level gula darah bisa mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus. Oleh karena itu, penting sekali untuk mencegah risiko komplikasi covid pada diabetesi dan menurunkan angka kematiannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement