REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa berhasil merenovasi jembatan di Kampung Cijambu, Desa Buniasih, Kecamatan Tegal Buleud, Sukabumi (15/11). Jembatan tersebut, dipergunakan oleh warga Kampung Cijambu, Citangkil dan Cipalabuhan serta sebagai penghubung antara Desa Buniasih dan Desa Sumberjaya. Kurang lebih sebanyak 200 kepala keluarga atau 600 jiwa menggunakan jembatan utama ini.
Jembatan ini sendiri sudah ada sejak puluhan tahun, dan hampir tiap tahun rusak salah satunya karena diterjang air saat debit air sungai meningkat di musim hujan. Jembatan ini merupakan infrastruktur penghubung dua desa, yakni Desa Buniasih dengan Desa Sumberjaya dan menjadi salah satu akses utama untuk aktifitas ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
“Sekolahku ada di seberang kampung. Setiap hari aku melintasi jembatan ini. Aku berangkat ke sekolah dari rumah jam 06.00 pagi. Jaraknya sekitar 3 kilometer,” ujar Agung salah satu siswa yang sering melewati jembatan Cijambu.
“Kondisi jembatan yang rapuh dan bolong-bolong. Terkadang membuat aku khawatir dan takut jatuh. Pada saat hujan turun, jembatan inilicin dan penuh lumpur. Bahkan jika air sungai sedang meluap, aku tidak berangkat ke sekolah karena khawatir jembatannya akan roboh,” sambungnya.
Namun setelah pembangunan jembatan oleh DMC Dompet Dhuafa telah rampung, warga tidak lagi khawatir apabila melewati jembatan tersebut. “Ini jembatan yang vital, karena anak-anak sekolah lewat sini, ekonomi juga lewat sini, tidak ada akses lain selain jembatan di sini,” pungkas Irvan Yudhaswara selaku relawan pembangunan jembatan DMC Dompet Dhuafa.
“Kendala pembangunan jembatan ini antara lain listrik, curah hujan yang tinggi dan akses pengangkutan material jembatan yang jauh. Meskipun demikian, alhamdulillah warga kampung di sini sangat antusias sekali terkait pembangunan jembatan ini,”tambah Irvan.
Sepanjang lima tahun (2017-2021) data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 1.693 jembatan rusak akibat bencana alam. Jembatan yang rusak tersebut memutus akses masyarakat dalam kegiatan sehari-hari mulai dari ekonomi, keagamaan, pendidikan dan kesehatan.
“Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membangun jembatan di beberapa titik di Indonesia baik di tempat bencana maupun di daerah rawan bencana. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki jembatan yang layak atau hilang karena bencana sehingga kehilangan akses,” terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa. .