Selasa 16 Nov 2021 10:46 WIB

Ridwan Kamil Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

Warga yang rumahnya berada di daerah tebing untuk relokasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bersama warga berupaya membersihkan sisa material longsor di RT 3 RW 4 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Kamis (4/11). Longsor terjadi Selasa (2/11) dini hari. Longsoran tebing itu menimpa dua rumah di bawahnya. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, khawatir terjadi longsoran susulan penghuni rumah mengungsi ke tempat aman.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bersama warga berupaya membersihkan sisa material longsor di RT 3 RW 4 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Kamis (4/11). Longsor terjadi Selasa (2/11) dini hari. Longsoran tebing itu menimpa dua rumah di bawahnya. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, khawatir terjadi longsoran susulan penghuni rumah mengungsi ke tempat aman.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta semua warga untuk mewaspadai cuaca hujan yang lebih tinggi dan tidak biasa hingga Maret 2022. Ridwan Kamil mengatakan, dalam rentang waktu tersebut diperkirakan banjir dan longsor akan sering terjadi.

"Saya minta waspada sampai bulan Maret 2022 ada curah hujan yang lebih tinggi dan tidak biasa yang punya potensi longsor dan banjir lebih sering," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate Bandung, Selasa (16/11).

Sebelumnya, Jabar sudah menetapkan status siaga 1 untuk 27 kabupaten kota di Jabar. Emil, untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrim tersebut pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk menggelar apel rutin kesiapsiagaan bencana.

"Mohon apel siaga dengan muspida untuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana," katanya.

Emil mencontohkan, peristiwa longsor di Dago Kota Bandung awal November lalu terjadi akibat curah hujan tinggi dan tak biasa. Padahal selama 50 tahun di daerah tersebut tidak pernah terjadi longsor.

"Tadi yang longsor di Dago juga sama, menurut warganya selama 50 tahun tidak pernah terjadi longsoran seperti itu tapi tiba-tiba terjadi," katanya.

Sebelumnya, Emil bersama BPBD Jabar berkesempatan meninjau lokasi longsor tepatnya di wilayah RT 01 RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Dalam peristiwa yang terjadi pada 2 November 2021 lalu itu tiga rumah warga mengalami rusak berat dan korban luka.

"Menurut laporan biasanya rawan pergerakan tanah itu di bulan Maret pada saat akumulasi hujan berbulan-bulan. Ini baru di bulan November tanahnya udah serapuh itu," kata Emil.

Emil meminta kabupaten/kota melalui dinas - dinasnya aktif memantau titik-titik rawan bencana seperti sungai dan daerah pergerakan tanah. Apabila menemukan ada retakan tanah di deretan rumah warga yang lokasinya berada di pinggiran sungai agar segera dievakuasi. "Jangan menunggu terjadi korban atau bencana," katanya.

Saat peninjau longsor di Dago, Emil sudah meminta warga yang rumahnya berada di daerah tebing untuk relokasi. Sementara bantuan untuk korban, Emil menyebut, sesuai aturan, anggaran kebencanaan akan diberikan terlebih dulu oleh Pemerintah Kota Bandung.

"Urutannya kan harus pemda tingkat dua dulu, yaitu wali kota dulu. Anggaran bencana tak terduga itu kan berurut," katanya.

Emil mengatakan, setelah ada ketidaksanggupan dari kabupaten/kota barulah pemerintah provinsi membantu anggaran.

"Anggaran kami juga akan turun kalau kejadian bencananya melintasi perbatasan," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement