Selasa 16 Nov 2021 11:32 WIB

Bank Syariah Semakin Fokus Digitalisasi

Setiap segmen nasabah bank syariah memiliki kebutuhan transaksi secara digital.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan Syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan digital menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan perbankan syariah Indonesia. Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan itu juga yang menjadi salah satu tujuan utama dari integrasi internal Bank Syariah Indonesia.

Digitalisasi membuat perbankan syariah bisa terhubung dengan program-program digitalisasi pemerintah. Khususnya adalah channel transaksi digital QRIS atau quick response code Indonesian standard yang saat ini semakin populer.

Baca Juga

"Dengan integrasi internal, tentunya semua pihak berharap bank syariah bisa memberikan layanan lebih baik lagi, pengembangan teknologi khususnya QRIS tentunya akan semakin bagus," katanya, Selasa (16/11).

Emir menuturkan tiga bank legacy yang kini digabungkan menjadi BSI, memiliki daya saing dan keunggulan masing-masing. Seperti Bank BRIsyariah di segmen mikro, BNI syariah di segmen konsumer serta Ziswaf, dan Bank Syariah Mandiri kuat di segmen wholesale.

Setiap segmen nasabah tersebut tentunya memiliki kebutuhan transaksi secara digital. Transformasi ini akan menjadi modal untuk menghadirkan banyak penawaran menarik kepada nasabah untuk semakin memperkuat transaksi.

"Nasabah yang suka, akan secara otomatis membantu dengan rekomendasi sehingga meningkatkan jumlah nasabah bank syariah," kata Emir.

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan akselerasi digital yang ditempuh BSI menjadi salah satu fokus dalam memacu bisnis. Hal ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 persen secara tahunan (yoy).  

Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95 persen transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sedangkan sisanya sebanyak lima masih menggunakan layanan di teller.

Mengutip data perseroan, dengan adanya single system produk dan layanan digital menjadi lebih beragam dan semakin baik. BSI Mobile menghadirkan Biometric Online Onboarding atau pembukaan rekening dengan verifikasi menggunakan face recognition dan banyak fitur lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement