Selasa 16 Nov 2021 13:44 WIB

Kremlin: Rusia Dapat Jadi Penengah Antara Eropa dan Belarus

Rusia mendesak Belarus untuk menahan diri dari mengambil keputusan emosional

Red: Christiyaningsih
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Rusia mendesak Belarus untuk menahan diri dari mengambil keputusan emosional.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Rusia mendesak Belarus untuk menahan diri dari mengambil keputusan emosional.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia dapat berperan sebagai mediator untuk membantu menyelesaikan krisis migran perbatasan antara Belarus dan Uni Eropa (UE), kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

Berbicara pada konferensi pers di Moskow, Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengadakan serangkaian percakapan telepon mengenai masalah ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Baca Juga

Putin menyampaikan tentang kemungkinan pertemuan secara langsung setelah pembicaraan via telepon dengan para pemimpin Jerman dan Belarus, kata Peskov.

Menjawab pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menuduh Lukashenko melepaskan krisis migran untuk mengalihkan perhatian "dari kegiatan Rusia di perbatasan dengan Ukraina", Peskov mengatakan Blinken "salah menafsirkan" situasi di perbatasan Belarus-Polandia.