Mensos Risma Beberkan Strategi Antisipasi Korupsi Bansos
Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi di Desa Trunyan, Bangli, Bali, Senin (18/10/2021). Kunjungan Menteri Sosial di lokasi gempa bumi yakni Desa Trunyan, Kabupaten Bangli dan Desa Ban, Kabupaten Karangasem tersebut untuk meninjau dan menyerahkan bantuan sosial kepada korban dan warga yang terdampak bencana alam gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021). | Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir setahun usai eks menteri sosial (Mensos) Juliari Batubara ditangkap karena korupsi dana bansos, akhirnya Mensos Tri Rismaharini membeberkan pembenahan sistem dan peningkatan integritas ASN yang dilakukannya di Kemensos. Risma menyampaikan hal tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (16/11).
Risma menjelaskan, untuk menangkal praktik korupsi di Kemensos, diperlukan pendidikan karakter integritas ASN dan perbaikan sistem. Risma pun mengaku telah melakukan dua hal tersebut sejak menjabat sebagai Mensos pada akhir Desember 2020 lalu.
"Selama ini saya sudah berupaya melakukan itu di Kemensos, tapi mungkin akan lebih mudah dan cepat kalau bersama-sama dengan KPK seperti saat ini," ujar Risma saat konferensi pers program Penguatan Antikorupsi Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas) KPK, Selasa (16/11).
Untuk diketahui, sejak awal menjabat, Risma tak pernah mengungkapkan soal upaya pencegahan korupsi di Kemensos. Bahkan, Republika.co.id sempat berkirim surat kepada Risma untuk mewawancarainya terkait pembenahan sistem Kemensos usai kepemimpinan Jualiari, yang merupakan rekan separtainya. Tapi, Risma tak berkenan.
Pembenahan sistem pencegahan korupsi di Kemensos, lanjut Risma, memang agak berat dan terdapat sejumlah hal yang harus dibenahi sedari dasarnya. Meski demikian, Risma mengaku telah memberikan pemahaman kepada anak buahnya terkait administrasi pengelolaan keuangan dan administrasi pengelolaan proyek. Risma bisa memberikan dua materi itu karena dirinya seorang mantan birokrat.
"Jadi Insya Allah belum sempurna betul (pembenahan di Kemensos), tapi Insya Allah sudah jadi lebih baik dibanding sebelumnya," kata eks wali kota Surabaya itu.