Selasa 16 Nov 2021 18:10 WIB

Menkes Dorong RSUP Persahabatan Terus Berinovasi

RSUP Persahabatan harus jadi RS rujukan baik dari penelitian, teknologi, dan SDM.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi menjadi momentum seluruh negara di dunia termasuk Indonesia untuk mempercepat lahirnya berbagai inovasi bidang kesehatan agar semakin siap dalam menghadapi kedaruratan di bidang kesehatan di masa depan. Salah satunya RS yang terus didorong untuk terus berinovasi adalah RSUP Persahabatan.

Menkes mendorong RSUP Persahabatan sebagai salah satu rumah sakit yang fokus pada pelayanan kesehatan paru. Ia mengatakan, penyakit pernafasan menyebabkan banyak kematian bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia.

Baca Juga

“Saya titip kepada teman-teman di persahabatan mengingat bahwa penyakit pernafasan ini sudah menimbulkan korban di seluruh dunia maka RS Persahabatan harus menjadi salah satu RSUP rujukan dunia baik dari penelitian, teknologi dan SDM kesehatannya agar bisa mencegah dan mengobati supaya tidak terjadi lagi,” kata Menkes saat menghadiri puncak peringatan HUT RSUP Persahabatan pada Selasa (16/11).

Untuk mencapai target tersebut, RSUP Persahabatan dapat memulai dengan peningkatan kinerja, mutu pelayanan serta SDM kesehatan yang berkualitas. Selain itu, RSUP Persahabatan harus secara aktif melakukan berbagai penelitian dan pengembangan guna menemukan kebaruan dalam ilmu kesehatan yang berbasis bukti dengan menggandeng berbagai stakeholder terkait seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian, 

Lewat riset-riset yang dilakukan secara simultan, Menkes optimistis RS vertikal, termasuk RSUP Persahabatan, bisa menjadi rujukan tidak hanya regional tetapi juga internasional. “Untuk itu, RS vertikal harus reach out ke perguruan tinggi, harus reach out ke lembaga riset di dalam negeri maupun luar negeri, supaya bisa menjadi rujukan di kawasan regional. Banyak perguruan tinggi yang punya spesialis paru, rangkul dan ajak untuk bergabung,” katanya.

Melalui cara ini, ia mengatakan, harapan Indonesia memiliki RS khusus paru yang berkualitas dunia dengan didukung teknologi dan SDM yang mumpuni bisa terwujud. RS vertikal, termasuk RSUP Persahabatan, harus bisa menjadi pengampu bagi seluruh rumah sakit di daerah sekitarnya, minimal satu rumah sakit di daerah lain yang membutuhkan pendampingan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

“RS Persahabatan harus menjadi pengampu, jangan hanya pintar sendirian tapi harus bisa menularkan kepintaranya ke rumah sakit-rumah sakit di seluruh provinsi,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement