Selasa 16 Nov 2021 18:18 WIB

Anggota DPR Cecar Seragam Loreng Pejabat Kementan 

Atribut untuk menghormati Partai NasDem sebagai tuan rumah di salah satu acara.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Komisi IV DPR RI mempertanyakan beredarnya foto sejumlah pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan seragam loreng biru kuning bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Komisi IV DPR RI mempertanyakan beredarnya foto sejumlah pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan seragam loreng biru kuning bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IV DPR RI mempertanyakan beredarnya foto sejumlah pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan seragam loreng biru kuning bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Anggota Komisi IV DPR, Alien Mus, mengingatkan para pejabat Kementan merupakan aparatur sipil negara.

"Saya mengerti posisi bapak semua, ini hanya mengingatkan bapak semua melekat adalah ASN," kata Alien dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Eselon I Kementan yang digelar kemarin, Senin (15/11).

Baca Juga

Alien menuturkan, Peraturan KPU mengatur bahwa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak diperbolehkan berpolitik. Ia kembali mengingatkan bahwa ASN hendaknya netral.

"Kalau politik masih jauh 2024, tetapi ini kenetralan bahwa bapak ini masih ASN," ujarnya.

Ketua Komisi IV DPR, Sudin, mengatakan, apa yang diperlihatkan pejabat Kementan kurang etis. "Rasanya tadi kurang etis lah kalau pakai baju seperti itu. Sedangkan pak menterinya saja yang kader tulen Nasdem tidak memakai seragam seperti itu. Nanti kalau ada pihak yg mengadukan ada pihak yang mengadukan Kemenpan atau kemana, tahu kan sanksinya? Pencopotan dan penurunan pangkat golongan. Itu undang-undangnya," kata politikus PDIP itu.

Sudin mengimbau agar pejabat Kementan berhati-hati dan fokus pada kerjanya membuat petani Indonesia sejahtera. "Sudah lah pak ya, jual kemampuan, jangan jual harga diri, kemampuan saya sebagai dirjen mampu membuat petani Indonesia sejahtera," ucapnya.

"Tolong. Tolong jaga netralitas. Kalau bapak main belakang ya monggo silakan karena Syahrul Yasin Limpo junjungan bapak-bapak semua. Jangan sampai jadi blunder itu aja ya terima kasih," kata dia.

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Rusdi Masse Mappasessu, mengaku tidak mengenal seragam yang dipakai para pejabat Kementan tersebut. Menurut Rusdi, baik di organisasi sayap maupun badan di Partai Nasdem tidak ada yang menggunakan seragam tersebut. 

"Yang jelas mungkin karena pak dirjen ini menterinya dari Nasdem, dan kebetulan Nasdem berulang tahun, setau saya mungkin pak menteri ini suka jalan rombongan dengan para dirjennya. Mungkin karena kebetulan aja itu tapi apa yang ditampilkan seragam itu dan organisasi itu tidak ada di struktur kami," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono, menyampaikan, permohonan maaf terkait hal itu. Ia mengatakan, kehadiran Kementan dengan atribut tersebut untuk menghormati Partai NasDem sebagai tuan rumah di salah satu acara yang dihadiri Surya Paloh.

"Tidak ada maksud lain mohon maaf kalau memang itu bagian yg kurang berkenan di bapak ibu sekalian tapi sesungguhnya apa di hati kami tetap dalam upaya birokrat, karena ini menghormati kami menggunakan atribut itu," ucapnya.

Kasdi mengatakan seragam yang dipakai tersebut adalah seragam Komando Strategi Nasional (Kostranas). Ia mengaku tidak tahu tugas dan fungsi Kostranas.

"Saya terus terang fungsinya tidak paham juga bapak. Mohon maaf," ungkapnya.

"Sekali lagi permohonan maaf kami untuk itu dan insya Allah dalam waktu yang lain kami akan posisi sebagai ASN," katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement