Rabu 17 Nov 2021 06:10 WIB

China Turun Tangan Atasi Krisis di Myanmar

China mendorong Myanmar kerja sama dengan ASEAN jalankan lima konsensus.

Dalam foto arsip 23 Juni 2021 ini, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyampaikan pidatonya pada konferensi IX Moskow tentang keamanan internasional di Moskow, Rusia.
Foto: AP/Alexander Zemlanichenko
Dalam foto arsip 23 Juni 2021 ini, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyampaikan pidatonya pada konferensi IX Moskow tentang keamanan internasional di Moskow, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China akan bekerja sama dengan komunitas internasional dalam membantu Myanmar mengatasi krisis politik. China ingin menyelesaikan konflik ini bekerja sama dengan ASEAN.

"China merupakan tetangga yang ramah bagi Myanmar dan China mendukung Myanmar dalam mencarikan solusi politik sesuai dengan konstitusi melalui dialog dan konsultasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Selasa.

Baca Juga

Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas kunjungan utusan khusus China Sun Guoxiang ke Myanmar, Senin (15/11).Dalam kunjungan tersebut, Sun bertemu Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing dan Menteri Luar Negeri U Wunna Maung Lwin.

"China akan secara aktif mendorong Myanmar bekerja sama dengan ASEAN dalam mengimplementasikan lima poin konsensus tentang Myanmar karena Myanmar sendiri merupakan anggota ASEAN," kata Zhao.

Ia menambahkan bahwa China akan bekerja sama dengan Myanmar agar terus mendorong kemajuan kemitraan China-ASEAN.

Sebelumnya ASEAN meminta Myanmar untuk mematuhi lima kesepatan yang telah disetujui bersama di Jakarta. Lima kesepakatan itu yakni kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.

Kedua, membangun dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai.

Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN memediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN. Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait. ASEAN tidak mengundang Myanmar dalam KTT ASEAN yang digelar pada Oktober lalu.

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement