REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, laju vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan selama tujuh minggu terakhir. Penurunan ini utamanya terjadi pada vaksin merk Sinovac, sedangkan vaksinasi dengan vaksin merk Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm juga tak mengalami peningkatan.
“Di saat kasus mengalami peningkatan dan sudah semakin banyak orang dirawat, sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama 7 minggu terakhir,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (17/11).
Karena itu, Wiku meminta seluruh pemerintah daerah agar segera meningkatkan cakupan vaksinasi di daerahnya masing-masing. Cakupan vaksin ini penting untuk menghadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi.
“Harus diupayakan tercapai sebelum terjadinya lonjakan ketiga,” lanjut dia.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak memilih-milih merk vaksin yang digunakan. Ia menegaskan, semua jenis vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan juga efektifitasnya berdasarkan uji yang dilakukan oleh BPOM, serta pemantauan oleh instansi dan organisasi profesi terkait.
Wiku menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis kedua di tingkat nasional kini sudah mencapai 40 persen populasi di Indonesia. Capaian ini telah melampaui target yang ditentukan oleh WHO.
“Pemerintah mengapresiasi peran serta masyarakat dalam program vaksinasi dan berkomitmen untuk terus memperluas cakupan vaksinasi dosis kedua. Sehingga semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari penularan Covid-19,” ucap dia.
Wiku pun mengingatkan masyarakat yang belum menerima vaksin dosis kedua agar dapat segera mengaksesnya dan bagi yang sudah mendapatkan dosis lengkap agar selalu mematuhi protokol kesehatan.