Rabu 17 Nov 2021 12:15 WIB

Pfizer Izinkan Pil Covid-19 Paxlovid Dibuat Generik

Pfizer kecualikan China, Argentina dan Thailand dalam izin produksi pil Covid-19-nya.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perusahaannya telah meneken kerja sama dengan Medicines Patent Pool, organisasi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agar obat Covid-19 yang dikembangkannya dapat diproduksi produsen obat generik di negara-negara lain.
Foto: EPA
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perusahaannya telah meneken kerja sama dengan Medicines Patent Pool, organisasi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agar obat Covid-19 yang dikembangkannya dapat diproduksi produsen obat generik di negara-negara lain.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer Inc telah menandatangani kesepakatan dengan organisasi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Medicines Patent Pool. Berdasarkan kesepakatan itu, produsen obat lainnya dimungkinkan untuk membuat pil Covid-19 yang dikembangkan Pfizer, paxlovid.

Pfizer Inc mengatakan akan memberi lisensi untuk pil antivirus tersebut kepada Medicines Patent Pool yang berbasis di Jenewa, Swiss. Dengan demikian, perusahaan obat generik dapat memproduksi pil untuk digunakan di 95 negara, yang mencakup sekitar 53 persen dari populasi dunia.

Baca Juga

Meski demikian, kesepakatan tersebut mengecualikan beberapa negara besar yang terdampak berat pandemi Covid-19. Sebagai contoh, walaupun perusahaan obat Brasil dapat memperoleh lisensi untuk membuat paxlovid untuk diekspor ke negara lain, obat tersebut tidak dapat dibuat secara umum untuk digunakan di negara Amerika Latin itu.

"Cukup signifikan bahwa kami akan dapat menyediakan akses ke obat yang tampaknya efektif dan baru saja dikembangkan, kepada lebih dari empat miliar orang di dunia," ujar Esteban Burrone selaku kepala kebijakan di Medicines Patent Pool, dilansir Fox News, Rabu (17/11).

Fakta bahwa kesepakatan tersebut dicapai sebelum pil Covid-19 dari Pfizer disahkan dimanapun diyakini dapat membantu mengakhiri pandemi lebih cepat. Burrone juga memperkirakan bahwa pembuat obat lain akan dapat mulai memproduksi pil dalam beberapa bulan, tetapi mengakui bahwa perjanjian itu tidak akan menyenangkan bagi semua pihak.

"Kami mencoba mencapai keseimbangan yang sangat halus antara kepentingan (perusahaan), keberlanjutan yang dibutuhkan oleh produsen generik, dan yang paling penting, kebutuhan kesehatan masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," jelas Burrone.

Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, Pfizer tidak akan menerima royalti atas penjualan di negara-negara berpenghasilan rendah. Perusahaan ini juga akan membebaskan royalti atas penjualan di semua negara yang tercakup dalam perjanjian sementara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement