Rabu 17 Nov 2021 12:58 WIB

Wapres Minta Daerah Minimalisasi Dampak Bencana

Bencana tak bisa dihindari tapi setidaknya bisa memperkecil dampak dari bencana itu.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh pemerintah daerah bersiap untuk melakukan mitigasi bencana. Hal ini kata Wapres, untuk meminimalisasi dampak bencana dan jatuhnya korban.

"Kita minta semua pemerintah daerah siap untuk memitigasi kemudian mencarikan jalan supaya tingkat bahayanya, tingkat bencananya tidak terlalu besar," kata Wapres Ma'ruf saat memimpin Rapat tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Publik di Provinsi Sumatera Utara, Rabu (17/11).

Baca Juga

Wapres mengatakan, kemungkinan bencana tidak bisa dihindari, tetapi setidaknya bisa memperkecil dampak dari bencana tersebut. Wapres menyontohkan, kesiapan evakuasi maupun perlunya literasi kepada masyakarat jika terjadi bencana.

"Misalnya mereka harus mengungsi, atau mereka lebih siap bentuk rumahnya seperti apa, supaya tidak bisa kebanjiran, kemudian dipindahkan ke daerah yang lebih tinggi, ketika (bencana) terjadi tidak ada korban jiwa," kata Kiai Ma'ruf.

Selain itu, ia juga sudah memerintahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mengantipasi daerah bencana sedini mungkun.

"Saya juga sudah minta Menteri Sosial supaya sedini mungkin meantisipasi daerah yang terkena banjir, kemudian supaya menganggarkan dana untuk penanggulangan bencana. Dan banyak hal yang harus dilakukan," kata Wapres.

Wapres mengatakan demikian, lantaran adanya fenomena La Nina di Indonesia. Fenomena La Nina ini diprediksi akan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia di atas normal, sehingga berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsor dan bencana lainnya.

Karenanya, ia meminta Pemda yang daerahnya rawan bencana untuk melakukan antisipasi. "Jadi bagian selalu kita hadapi setiap tahun mungkin di beberapa daerah di Sumatera Utara, saya lihat juga ada daerah-daerah yang berkemungkinan," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement