REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Kabid Humas Polda Jateng), Kombes Iqbal Alqudusy, meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan penyebab kebakaran tangki PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap. Polda Jateng mengimbau masyarakat menghindari spekulasi tentang kebakaran yang terjadi pada Sabtu (13/11) lalu.
"Masyarakat diminta bijak dan bersabar menunggu perkembangan penyelidikan hingga tuntas," kata Iqbal dalam siaran pers di Semarang, Rabu (17/11).
Menurutnya, tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jawa Tengah, dan Polres Cilacap masih berada di lapangan untuk melakukan identifikasi. Sebanyak 13 saksi sudah dimintai keterangan dalam penyelidikan peristiwa tersebut, termasuk pimpinan petugas perekayasa kelistrikan di instalasi tersebut.
Ia menambahkan bahwa petugas juga telah mengambil sampel fluida sisa kebakaran di tangki penyimpanan BBM itu. "Dengan seluruh bukti dan keterangan saksi itu, diharapkan bisa diperoleh hasil penyelidikan yang komprehensif dan bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakarang kembali terjadi di area Kilang Cilacap Milik Pertamina. Pada Sabtu lalu, Satu tangki berisi pertalite ludes terbakar. Kejadian kebakaran ini merupakan yang ketiga kalinya dalam satu tahun ini bagi perusahaan plat merah terkaya di Indonesia.
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Suryana menjelaskan kejadian terjadi pada 19.20, Sabtu (13/11). "Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di 1 buah tanki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," ujar Ifky, Sabtu (13/11).
Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.
Pertamina saat ini juga tengah melakukan pengecekan masyarakat di sekitar area kejadian untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman. Untuk masyarakat yang berlokasi di area terdekat dengan lokasi, akan dilakukan evakuasi untuk memindahkan masyarakat ke area yang lebih aman.
"Saat ini, Pertamina juga memastikan pasokan BBM dan Elpiji ke masyarakat dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan," ujar Ifky.
Sebelumnya, warga sekitar sempat mendengar ledakan sebelum tangki terbakar. "Kejadian itu sekitar 19.30 WIB," ucap Gandis Rostiani, warga Jalan MT Haryono, Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, saat dihubungi Republika.co.id.
Gandis menjelaskan, sebelum kejadian kondisi cuaca di sekitar lokasi sedang hujan deras disertai petir kencang. Kemudian, ia mendengar suara ledakan kencang. "Awalnya saya kira bunyi petir, kemudian tetangga ketuk-ketuk pintu katanya kilang terbakar, dan begitu saya keluar memang sudah terbakar," jelasnya.