Rabu 17 Nov 2021 15:25 WIB

Kasepuhan Cirebon Bentuk Badan Pengelola Goa Sunyarangi

Pembentukan itu mengakhiri kisruh kepengurusan Badan Pengelola Goa Sunyarangi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pengujung nampak berfoto di lingkungan objek wisata Goa Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Darmawan / Republika
Sejumlah pengujung nampak berfoto di lingkungan objek wisata Goa Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Kasepuhan Cirebon telah membentuk Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) yang baru. Pembentukan itu mengakhiri kisruh kepengurusan BPTAGS yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Pembentukan BPTAGS yang baru, dilakukan setelah pihak Keraton Kasepuhan, melalui Patih Sepuh, Pangeran Raja (PR) Goemelar Soeriadiningrat, melakukan musyawarah dengan keluarga dan sejumlah wargi. Hasilnya, ditetapkan pengurus BPTAGS yang baru, yang berbeda dengan pengurus sebelumnya yang ditetapkan oleh Sultan Sepuh XV, Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin.

Baca Juga

"Pada BPTAGS kali ini, yang menjadi Direktur adalah PR Nisfudin Ardiningrat dan wakilnya R Chaidir Susilaningrat," kata Patih Sepuh, PR Goemelar Soeriadiningrat, usai musyawarah yang digelar di Kantoran Patih Sepuh Komplek Keraton Kasepuhan, Selasa (16/11) malam.

Adapun sebagai pembina yaitu Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin, Patih Sepuh PR Goemelar Soeriadiningrat dan Kadis Budpar Kota Cirebon, Agus Suherman. "Kami juga memberikan tugas pengawasan BPTAGS ini kepada R Irwan dan sebagai Sekretaris R Gaga," tambah Goemelar.

Para pengurus BPTAGS yang baru ini rencananya akan dilantik oleh Patih Sepuh dan keluarga Kesultanan Kasepuhan, di Panggung Budaya Goa Sunyaragi, Rabu (17/11) petang. "Saya tegaskan tidak ada pengurus lain yang mengelola Goa Sunyaragi selain BPTAGS hasil musyawarah ini," tegas Patih Goemelar.

Seperti diketahui, kepengurusan BPTAGS sempat mengalami polemik setelah pengurus BPTAGS lama, yang diangkat oleh Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, diberhentikan secara sepihak oleh Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin. Sultan Sepuh XV kemudian membentuk pengurus yang baru.

Merasa kecewa dengan keputusan Sultan Sepuh XV, para pengurus BPTAGS lama pun mengembalikan mandat pengelolaan Goa Sunyaragi kepada Keraton Kasepuhan melalui Patih Goemelar. Patih Goemelar yang menerima mandat itu kemudian melakukan musyawarah dengan keluarga Keraton Kasepuhan dan sejumlah wargi hingga akhirnya menetapkan kepengurusan BPTAGS yang baru. Sejumlah nama dalam kepengurusan BPTAGS yang baru itu sebelumnya berada dalam kepengurusan BPTAGS lama.

Patih Goemelar merupakan adik dari Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Dengan demikian, Patih Goemelar merupakan paman dari Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin.

Sementara itu, Juru Bicara pengurus BPTAGS lama, Eko Ardi, menyatakan, pengurus BPTAGS lama telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun untuk mengelola Goa Sunyaragi. Bahkan, ada pula yang sudah mengabdi lebih dari 30 tahun.

"Sepanjang kami diberi amanah, semata-mata hanya ingin memberikan pengabdian tulus dalam merawat, memelihara pusaka peninggalan leluhur Cirebon, dengan tidak memikirkan imbalan. Hanya berharap keberkahan," tegas Eko.

Eko pun mengajak masyarakat Cirebon untuk lebih peduli pada berbagai peninggalan pusaka yang diwariskan oleh leluhur. Menurutnya, peninggalan tersebut telah membentuk jati diri, martabat dan kehormatan daerah.

"Bukan untuk diperebutkan, tapi untuk bersama-sama kita jaga, rawat dan lestarikan untuk anak keturunan kita di masa depan," tandas Eko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement