Rabu 17 Nov 2021 15:33 WIB

Forum Masyarakat Sipil dan Media Dibuka

Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) ke-4 resmi dibuka, Rabu (17/11)

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah. Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) ke-4 resmi dibuka, Rabu (17/11).
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah. Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) ke-4 resmi dibuka, Rabu (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG - Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) ke-4 resmi dibuka, Rabu (17/11). Tema forum tahun ini adalah "Mengubah Landskap karena Covid-19: Menghadapi Tantangan Pemberantasan Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pengecualian".

BCSMF merupakan bagian dari rangkaian acara kegiatan pada pilar-pilar Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 2021. BSCMF dihadiri 341 peserta dari tujuh negara, Civil Society Organizations (CSOs), media, dan akademisi secara hibrida di Bali. Selama 14 tahun, BDF telah berperan memfasilitasi dialog dalam memajukan prinsip-prinsip demokrasi sesuai dengan sejarah dan karakteristik internal masing-masing negara, termasuk pada BCSMF.

Baca Juga

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan BSCMF sejak dibentuk pada 2018 menjadi pilar integral dan signifikan dari BDF. Forum ini menyediakan platform yang inklusif bagi masyarakat sipil dan media untuk membahas demokrasi secara menyeluruh, baik sebagai konsep dan sistem pemerintahan yang berkembang hingga tantangan dunia saat ini.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada mitra kami dari masyarakat sipil dan media atas dukungan dan kontribusi Anda yang tak ternilai selama bertahun-tahun. Dukungan Anda yang berkelanjutan memungkinkan kami untuk menyelenggarakan forum penting ini hari ini," ujar Faizasyah dalam pembukaan BSCMF, Rabu (17/11).