REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Utusan Khusus Iran untuk Afghanistan Hassan Kazemi Qomi melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Mutaqqi di Kabul pada Selasa (16/11). Kedua belah pihak sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
“Kami melakukan pembicaraan positif dan konstruktif dengan pejabat-pejabat Afghanistan di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi,” kata Qomi dalam konferensi pers bersama Mutaqqi, dikutip laman Iran Front Page.
Qomi mengungkapkan isu keamanan adalah salah satu topik penting yang didiskusikannya dengan Mutaqqi dan pejabat Taliban lainnya. “Afghanistan saat ini berada di bawah tekanan dari kelompok teroris proksi penjajah yang melarikan diri dari negara tersebut, tapi melanjutkan perang melalui kelompok proksi mereka,” ujarnya.
Menurut dia, jika stabilitas dan keamanan di Afghanistan sepenuhnya dipulihkan maka hal itu akan membuka jalan bagi pembangunan. Di sisi lain, bakal ada peningkatan interaksi regional serta global pada Afghanistan.
Qomi mengetahui saat ini pemerintahan Taliban masih berada di bawah sanksi asing. Iran, kata dia, setuju melanjutkan kerja sama di bidang pertanian, perdagangan, dan bahan bakar.
Mutaqqi mengungkapkan pemerintahan Taliban menginginkan hubungan yang baik dengan Iran. “Kami berharap dengan membaiknya situasi ekonomi Afghanistan, hubungan bilateral akan semakin dalam,” ucapnya.
Meski telah menjalin dialog, Iran belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sikap Teheran sejalan dengan pendirian komunitas internasional. Saat Taliban menguasai Afghanistan pada 1996-2001, Iran pun tak mengakui pemerintahan mereka.