Rabu 17 Nov 2021 16:19 WIB

Beberapa Kali Nol Kasus, Solo Masih Level 2 PPKM

Kasus aktif di Solo tercatat saat ini hanya 10-20 orang per hari.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolandha
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Solo masih masuk level 2 meskipun jumlah tambahan kasus Covid-19 per harinya tak sampai lima orang.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Solo masih masuk level 2 meskipun jumlah tambahan kasus Covid-19 per harinya tak sampai lima orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Solo masih masuk level 2 meskipun jumlah tambahan kasus Covid-19 per harinya tak sampai lima orang. Bahkan, beberapa kali tidak terdapat tambahan kasus atau nol kasus dalam sehari.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Solo, dalam dua pekan terakhir tambahan kasus baru di kisaran nol sampai lima orang per hari. Tambahan nol kasus terjadi pada 8, 16 dan 17 November. Sedangkan kasus aktif sekitar belasan sampai 20 orang per hari.

Baca Juga

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, wilayah aglomerasi yang dihitung tidak hanya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Solo. Melainkan wilayah eks Karesidenan Surakarta yang terdiri dari Solo, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten atau disingkat Subosukawonosraten. Dia berharap, wilayah aglomerasi eks Karesidenan Surakarta bisa turun ke PPKM level 1.

"Tapi kemarin saya lihat vaksinasi di Subosukawonosraten sudah tinggi. Harusnya bisa turun ke level 1. Tunggu saja," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (17/11).

Dalam penerapan PPKM level 2, sudah dilakukan pelonggaran-pelonggaran aktivitas masyarakat. Gibran menyebut, aktivitas ekonomi dan pariwisata di Solo sudah mulai meningkat. Pengajuan proposal kegiatan juga sudah mulai masuk ke Pemkot.

"Kalau masih level 2 ya otomatis boleh berkegiatan dengan pembatasan, penonton terbatas. Doakan saja turun ke level 1. Tapi keadaannya sudah membaik," imbuhnya.

Meski dua hari terakhir terjadi tambahan nol kasus, Pemkot tetap menyiapkan sarana prasarana penanganan Covid-19 seperti biasa. Termasuk ruang isolasi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan.

"BOR-nya tetap stand by semua. Rumah sakit darurat stand by semua. Kan menjelang Natal Tahun Baru (Nataru) harus siap-siap semua. Nataru antisipasi gelombang berikutnya juga moga-moga tidak ada," ucapnya.

Terkait persiapan Nataru, Gibran mengaku belum menerima instruksi dari pemerintah pusat untuk menyiapkan lokasi karantina bagi para pemudik. Meski demikian, Pemkot tetap menyiapkan tempat karantina untuk pemudik.

"Donohudan juga masih kosong banyak. Belum ada instruksi tapi kami siap saja, tinggal mindah kasur," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement