Rabu 17 Nov 2021 16:47 WIB

Bayi 1,5 Tahun Meninggal Tertabrak Kereta Api

Orang tua bayi tidak sadar anaknya terlepas dari jangkauannya.

Rep: Mursalin yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Seorang bayi di bawah lima tahun (balita) berusia 1,5 tahun tertabrak Kereta Api (KA) Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) di Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Rabu (17/11). Bayi tersebut terlepas dari orangtua dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Keterangan yang diperoleh Republika.co.id,  Rabu (17/11) siang, kejadian tersebut di Dusun Srimulyo II, Desa Pemanggilan, Natar, sekira pukul 8.15 WIB. Saat itu, orang tua bayi tidak sadar anaknya terlepas dari jangkauannya.

Baca Juga

Bayi 18 bulan tersebut merangkak hingga mendekati rel KA di tempat pemukimannya. Sedangkan KA Babaranjang kosong muatan melintas dari Stasiun Tanjungkarang menuju Tanjungenim, Sumatra Selatan. Orangtua dan masyarakat tidak dapat lagi mengelakkan kejadian tersebut. 

Manajer Humas PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang Jaka Jarkasih membenarkan peristiwa kecelakaan bayi tertabrak kereta. “Benar,” katanya.

Menurut dia, KA Babaranjang dari arah Tanjungkarang menuju Kotabumi, Lampung Utara.

Keterangan petugas, masinis telah memberikan tanda dengan membunyikan klakson (S35) dengan keras memasuki jalur dua Staisun Gedung Ratu. Seorang bayi laki-laki merangkak menuju jalur 2 KA KM 22+6/7 Stasiun Gedung Ratu.

Bayi tersebut berada di rel KA, sedangkan rangkaian KA melaju kencang, dan bayi tertabrak di lokomotif sebelah kanan, serta meninggal dunia di lokasi kejadian.

PT KAI turut berbelasungkawa dan berduka cita atas meninggal balita tersebut. Berharap para orangtua dan masyarakat untuk mewaspadai di jalur kereta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement