Rabu 17 Nov 2021 21:22 WIB

Jaga Kesehatan Lingkungan, Daerah Diminta Terus Berinovasi

Untuk bisa mencapai Indonesia yang sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab pusat.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Foto: Dok. Web
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama hampir dua tahun memberikan kesadaran bahwa kesehatan adalah segalanya. Kesehatan juga menjadi syarat mutlak dari pembangunan manusia Indonesia di masa yang akan datang. Karena itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kepala daerah harus membuat inovasi untuk bisa memberdayakan masyarakat dan semua pengambil keputusan dalam menjaga lingkungan serta kesehatan.

Hal itu Dante sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan juga Penghargaan Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Tempat Pengelolaan Pangan 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Katadata, Rabu (17/11).

Atas alasan di atas, Dante menyebut penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan juga Penghargaan Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Tempat Pengelolaan Pangan merupakan bentuk apresiasi atas inovasi dan juga kemandirian, kerja aktif yang telah dilakukan oleh bupati, wali kota dan juga gubernur. 

"Meski terkendala pandemi, Bapak Ibu bisa melakukan koordinasi untuk bisa melaksanakan Kabupaten Kota Sehat. Saya memberikan apresiasi kepada Bapak Ibu yang hari ini berhasil meraih penghargaan. Salah satu bagian penting dalam RPJMN adalah ketahanan kesehatan dan itu sudah bisa diraih oleh Bapak Ibu yang mendapatkan penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat,” kata dia.

Dante menambahkan, tema kesehatan nasional tahun ini adalah Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku. Menurut Dante, untuk bisa mencapai Indonesia yang sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Karena itu, Dante berterima kasih kepada Bupati, Wali Kota dan Gubernur yang bisa memberdayakan masyarakat dengan program masing-masing untuk menjaga kesehatan dan juga lingkungan.

Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan juga Penghargaan Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Tempat Pengelolaan Pangan dilakukan tiap dua tahun sekali dan digelar pada tahun ganjil. 

Ada empat kategori penghargaan Swasti Saba yaitu Padapa, Wiwerda, Wistara dan Tim Pembina provinsi terbaik. Ada tujuh kabupaten kota yang mendapatkan penghargaan Swasti Saba kategori Pandapa yaitu: Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tegal, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Banjar dan Kota Sukabumi.

Sedangkan penerima Swasti Saba kategori wiwerda ada empat kabupaten/kota yaitu Kabupaten Tebo, Kota Pangkal Pinang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Nganjuk. Untuk kategori Swasti Saba Wistara diterima oleh 25 kabupaten kota yaitu Kota Padang Panjang, Kabupaten Sukabumi, Kota Semarang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Ponorogo. Kemudian, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Blitar, Kota Tomohon, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Sinjai. 

"Lalu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Pare-pare, Kabupaten Bau bau dan Kabupaten Palopo.Sedangkan kategori Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat Tim Pembina Provinsi terbaik diterima oleh Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur," ujar dia.

Bupati Banjar Saidi mengatakan, penghargaan KKS yang diterima Kabupaten Banjar diharapkan bisa menjadi jalan untuk menurunkan angka stunting.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penghargaan Swasti Saba KKS yang diterima Kabupaten Banjar. Harapan kami dengan diterimanya penghargaan ini dapat memacu kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di daerah kami,” ujar Saidi.

Bupati Tebo Sukandar menjelaskan, Pemkab Tebo membangun monumen Kabupaten Kota Sehat yang digunakan sebagai informasi kepada masyarakat dan juga pesan bahwa telah tumbuh rasa kesadaran dari masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan juga menjaga lingkungan sekitar.

“Dengan adanya program KKS ini kami merasakan sinergitas yang luar biasa, kebersamaan dan juga pemberdayaan dari pemda, kecamatan, desa, kelurahan dan juga dengan stakeholder lain. Secara tidak langsung, penghargaan ini akan dimanfaatkan untuk mencapai indikator kesejahteraan dan lingkungan hidup di Tebo,” kata Sukandar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement