Kamis 18 Nov 2021 00:15 WIB

Tujuh Tentara Azerbaijan Tewas Saat Bentrok dengan Armenia

Azerbaijan dan Armenia sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.
Foto: EPA-EFE/ARMENIA DEFENCE MINISTRY PRESS
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada (6/10/2020) menunjukkan tentara Armenia yang diduga selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, tujuh tentaranya tewas dan 10 lainnya terluka dalam bentrokan dengan Armenia. Kekerasan yang pecah di perbatasan ini terjadi pada 16 November lalu.

Pada Rabu (17/11) Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan Armenia dan Azerbaijan sepakat gencatan di perbatasan pada Selasa (16/11) kemarin. Kesepakatan diambil setelah Rusia mendesak mereka untuk mundur dari konfrontasi paling mematikan sejak perang tahun lalu.

Baca Juga

Sebelumnya Armenia dan Azerbaijan saling menuduh pasukan masing-masing melepaskan tembakan di perbatasan Nagorno-Karabakh. Insiden ini sempat diprediksi akan memanaskan ketegangan antara dua musuh lama itu.

Dua bekas negara Uni Soviet itu berperang selama enam pekan pada musim semi tahun lalu. Konflik di Nagorno-Karabakh tahun 2020 menewaskan sekitar 6.500 orang.

"Unit-unit Angkatan Bersenjata Azerbaijan mencoba melapaskan serangan sementara ke arah timur perbatasan Armenia-Azerbaijan," kata Kementerian Pertahanan Armenia, seperti dikutip the Defence Post, Senin (15/11).

Mereka menambahkan pasukan Armenia 'mencegah upaya musuh'. Lalu terjadi 'baku tembak yang intensif' di perbatasan tersebut.

Sementara Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia melepaskan tembakan dari 'senapan penembak jitu, peluncur granat' dan berbagai senjata api' lainnya ke arah Azerbaijan pada Sabtu (13/11) malam. Tembakan dilepaskan ke beberapa distrik.

Salah satunya distrik Kalbajar yang Baku rebut tahun lalu setelah dikuasai Armenia selama tiga dekade. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim telah 'mengambil tindakan yang tepat untuk mengakhiri provokasi'. Kedua negara tidak melaporkan adanya korban jiwa.

Pada Sabtu lalu pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengatakan karena insiden baku tembak, satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia ke Koridor Lachin yang menjadi kantong pemberontak ditutup sementara. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement