Arief Wisnu Cahyono Terpilih Sebagai Dirut PDAM Surabaya
Red: Muhammad Fakhruddin
Arief Wisnu Cahyono Terpilih Sebagai Dirut PDAM Surabaya. Tempat pengolahan air milik PDAM Surabaya. | Foto: Wordpress
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Panitia seleksi Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya mengumumkan bahwaArief Wisnu Cahyono terpilih sebagai Direktur Utama PDAM dengan masa aktif kerja mulai Jumat (19/11).
"Proses seleksi berjalan secara terbuka dan transparan," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat mengumumkan direksi baru PDAM di Surabaya, Rabu (17/11).
Menurut dia, panitia seleksi (pansel) juga mengumumkan pemilihanNanang Widyatmokosebagai Direktur Operasi, dan Agung Pribadi untuk posisi Direktur Pelayanan. "Setelah memulai penjaringan sejak Juni lalu, kami akhirnya menentukan tiga nama untuk tiga posisi Direksi di PDAM," katanya.
Ia memaparkan pansel sempat beberapa kali memperpanjang proses pendaftaran direksi PDAM karena minimnya jumlah pendaftar. "Mereka dipilih setelah melalui penjaringan secara bertahap yakni, mulai dari seleksi administrasi, uji kelaikan dan kepatutan, hingga wawancara," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pansel juga memperhitungkan rekam jejak masing-masing figur yang memiliki sejumlah pengalaman cukup panjang dalam menangani BUMD. "Beliau telah melengkapi pemberkasan dan menandatangani pernyataan kesanggupan untuk tugas yang baru tersebut. Berikutnya, mereka akan menandatangani perjanjian kinerja dan pakta integritas. Nanti akan ada sejumlah indikator (keberhasilan)," ujarnya.
Sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, ada tugas utama yang harus diselesaikan jajaran direksi baru PDAM yakni optimalisasi pelayanan. Wali kota menargetkan seluruh rumah di Surabaya harus teraliri air pada 2022. "Jadi jangan sampai ada istilah TDA atau Tidak Dapat Air," kata Hebi.
Selain pelayanan, lanjut dia, peningkatan deviden juga menjadi tolok ukur kesehatan. Namun, tetap dengan mempertahankan tarif air yang sudah ada. "Terkait bisnisnya harus diperhatikan. Memang kalau dibandingkan dengan PDAM lainnya, mungkin Surabaya ini yang paling murah, yakni Rp350 per meter kubik. Namun, wali kota tetap pada kebijakannya untuk tidak menaikkan tarif PDAM untuk rumah, melainkan pada industri," katanya.