Rabu 17 Nov 2021 21:57 WIB

Norwegia Desak Patungan Global untuk Rakyat Afghanistan

Norwegia serukan pendanaan global untuk mengatasi krisis di Afghanistan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi internal menerima bantuan makanan yang didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah di Kabul, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban mengatakan pada 14 September bahwa PBB harus membantu mereka dalam membantu hampir 3,5 juta warga Afghanistan kembali ke rumah mereka setelah mengungsi di dalam negeri karena untuk kekerasan.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pengungsi internal menerima bantuan makanan yang didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah di Kabul, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban mengatakan pada 14 September bahwa PBB harus membantu mereka dalam membantu hampir 3,5 juta warga Afghanistan kembali ke rumah mereka setelah mengungsi di dalam negeri karena untuk kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Norwegia mendesak negara-negara dunia untuk berkontribusi pada dana PBB untuk membantu rakyat Afghanistan, Selasa (16/11) waktu setempat. Bantuan langsung tunai didesak diberikan kepada rakyat Afghanistan sehingga mereka dapat bertahan hidup di musim dingin.

Norwegia telah menjanjikan 200 juta crown Norwegia atau 23 juta dolar AS untuk dana tersebut. Dana dikelola oleh Program Pembangunan PBB (UNDP).

Baca Juga

"Kami mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama demi menghindari krisis kemanusiaan yang mendesak dan potensi kelaparan," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam sebuah wawancara menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu (17/11).

Huitfeldt menambahkan Norwegia juga menyalurkan uang tunai untuk membantu organisasi perempuan di Afghanistan. Bantuan kemanusiaan Norwegia ke negara itu akan berjumlah 325 juta crown Norwegia tahun ini.

Norwegia akan mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB mulai Januari. "Saya berharap diskusi di Dewan Keamanan besok akan berkontribusi untuk memberikan perhatian pada situasi di Afghanistan untuk memobilisasi lebih banyak dana," kata Huitfeldt.

"Tujuan (dana itu) adalah untuk membangun jembatan antara upaya kemanusiaan dan sesuatu yang lebih jangka panjang, agar orang dapat menghidupi diri mereka sendiri," ujarnya menambahkan.

Ekonomi Afghanistan terseok-seok bahkan sebelum Taliban berkuasa Agustus lalu. Bulan lalu PBB menyiapkan dana untuk memberikan bantuan langsung bagi rumah tangga lokal.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement