REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Real Madrid Florentino Perez kembali menyerang Paris Saint-Germain (PSG) dengan menyebut klub kaya asal Prancis tersebut sebagai 'klub negara'. Serangan tersebut tak lepas dari kegagalan Madrid memboyong Kylian Mbappe musim panas kemarin meski dengan tawaran uang fantastis.
Perez bukan sosok penggemar klub yang didukung oleh pejabat negara. Ia mengatakan akan melakukan perlawanan kepada klub seperti itu.
Madrid menawarkan uang besar kepada PSG demi mendapatkan Mbappe. Padahal kontrak Mbappe akan berakhir musim panas mendatang dan sang pemain enggan menandatangani kesepakatan baru.
Kendati demikian uang rupanya tak menjadi masalah bagi PSG sehingga mereka berani mengambil risiko kehilangan Mbappe secara gratis tahun depan. Menurut Perez, keberanian ini karena adanya dukungan negara di belakang PSG, yakni Qatar. Bukan rahasia kalau Nasser Al Khelaifi yang menjadi Presiden PSG merupakan salah satu orang kepercayaan Emir Qatar.
Perez mengatakan ia telah berusaha mendatangkan pemain bagus dan terbaik. Namun itu tak mendapatkannya meskipun sudah menawarkan 200 juta Euro kepada PSG.
“Ketika kontrak selesai lebih baik, tetapi saat ini ada klub negara gila dan mereka tidak akan menjual pemain kepada Anda," ujarnya kepada Mundo Deportivo, dilansir dari Football Espana, Rabu (17/11).
Perez memperkirakan suatu saat akan tiba waktunya 30 klub top Eropa dimiliki negara. “Itu bukan awal dari komunitas Eropa. Saya datang ke sini untuk bertarung dan menentang sejak awal," kata Perez menegaskan.