Rabu 17 Nov 2021 22:28 WIB

Lonjakan Covid-19 di Eropa Jadi Pelajaran Bagi Indonesia

Negara lain saat terjadi penurunan kasus diikuti dengan pelonggaran prokes.

Lonjakan Covid-19 di Eropa jadi pelajaran bagi Indonesia (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Lonjakan Covid-19 di Eropa jadi pelajaran bagi Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan lonjakan kasus di sejuqmlah negara di Eropa harus menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga. Penerapan 3M dan protokol kesehatan adalah perbedaan Indonesia dengan negara lain. 

“Negara lain saat terjadi penurunan kasus diikuti dengan pelonggaran prokes, tapi kita berbeda," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, dalam diskusi yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu (17/11).

Baca Juga

Sonny menjelaskan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan untuk mempertahankan angka penurunan kasus serta terhindar dari potensi gelombang ketiga Covid-19. Pertama, jangan pernah melonggarkan protokol kesehatan. 

Menurutnya, beberapa negara Eropa kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 imbas dari dilonggarkannya sejumlah protokol kesehatan seperti tak diwajibkan memakai masker di ruang publik. "Mereka memperbolehkan tak memakai masker di ruang publik, memperbolehkan tidak menjaga jarak, dan itu menimbulkan lonjakan kasus," kata dia.

Kedua, cakupan vaksinasi harus masif. Salah satu yang membuat lonjakan kasus di Eropa, kata dia, adalah cakupan vaksinasi yang tak merata dan rendah. Dia menjelaskan Pemerintah Indonesia terus mendorong perluasan cakupan vaksinasi. 

Saat ini sudah sekitar 40 persen atau 85,3 juta orang telah mendapatkan vaksin dosis kedua, sementara dosis pertama sekitar 131.292.871 orang pada Selasa. "Kita mempunyai kebijakan sendiri dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk atau bepergian. Kebijakan itu membuat orang mau untuk divaksin juga. Contohnya jika mau ke mal wajib menunjukkan vaksin, sehingga orang berbondong-bondong divaksin," katanya.

Terakhir, memperketat kedatangan orang dari luar negeri serta memperketat perbatasan, guna mencegah masuknya varian virus baru berkembang dan menular di Indonesia. Saat ini, kata dia, subvarian Delta AY.4.2 yang diduga menjadi pemicu kenaikan di Inggris sudah ditemukan di Singapura dan Malaysia. 

Maka dari itu, perlu melakukan pengetatan perbatasan untuk mencegah subvarian tersebut masuk ke Indonesia. "Masuknya varian baru bisa berdampak pada lonjakan kasus seperti bulan Juli karena ada penularan dari varian Delta," kata dia.

Kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Covid-19 juga dilakukan hingga ke daerah. Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, misalnya, tengah mewaspadai adanya lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada masa libur akhir tahun seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, berkaca dari pengalaman sebelumnya, pada saat memasuki masa libur panjang, terjadi tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Bukan hanya di Kota Malang, namun juga di Indonesia.

"Pergerakan orang memang (akan) dibatasi. Karena kita belajar dari yang dulu, pada saat ada libur panjang, maka terjadi fluktuasi tambahan kasus Covid-19," katanya.

Sutiaji berharap Indonesia menjadi negara yang dianggap berhasil untuk mengendalikan pandemi penyakit akibat virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China, itu, sehingga langkah pembatasan pergerakan masyarakat dianggap perlu dilakukan saat libur akhir tahun.

Pemerintah Kota Malang juga terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Diharapkan, dengan tingginya masyarakat yang telah divaksinasi, bisa menciptakan kekebalan kelompok dari virus corona. "Ketika vaksinasi, harapannya kekebalan kelompok sudah terbangun. Jadi ini nanti yang meminimalisasi risiko transmisi dan tingkat kematian," ujarnya.

Dia menyebut, terkait adanya rencana penyekatan arus mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun, kemungkinan besar akan dilakukan, namunterkait hal itu akan dilakukan oleh kepolisian. "Ada (penyekatan), namun secara teknis itu nanti dari kepolisian. Pergerakan orang menggunakan jalan itu dari kepolisian," katanya.

Saat ini, di Kota Malang ada delapan kasus aktif positif Covid-19. Secara keseluruhan, di wilayah tersebut ada 15.633 kasus konfirmasi sejak pandemi terjadi. Dari total kasus tersebut, 14.502 orang dilaporkan sembuh dan 1.123 orang meninggal dunia.

Di tempat berbeda, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai tiga pintu utama keluar masuk orang dari dalam dan luar daerah sebagai upaya mencegah kemungkinan terjadinya gelombang tiga penyebaran Covid-19. Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Babel, Mikron Antariksa, mengatakan Babel salah satu provinsi yang berpotensi masuknya ancaman gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan pada Maret hingga April 2022.

"Di Babel ada tiga kabupaten kota yang berpotensi menjadi pintu masuk, yakni Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung, dan Bangka Barat," katanya.

Sebanyak tiga kabupaten/kota tersebut berpotensi karena merupakan pintu masuk pendatang ke Babel, sedangkan di daerah itu tingkat mobilitas warga cukup tinggi. Sebagai upaya pencegahan, tim akan melakukan percepatan vaksinasi, meskipun saat ini sudah lima kabupaten/kota yang masuk lima besar tertinggi untuk capaian vaksinasi, namun masih ada kabupaten yang belum memenuhi target capaian vaksinasi. Dia berharap, kabupaten yang belum memenuhi target capaian vaksinasi segera melakukan percepatan hingga akhir tahun ini, sehingga saat ancaman gelombang ketiga masuk akan lebih mudah ditangani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement