Kamis 18 Nov 2021 04:54 WIB

Ganjar Tengok Rumah Warga Terdampak Longsor di Cilacap

Ganjar mengimbau warga di daerah rawan longsor mau untuk mengungsi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Blusukan ke Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kedatangannya itu guna menyusuri rumah warga yang terkena longsor dengan menggunakan mobil BPBD setempat.

Ganjar menyempatkan diri memasuki rumah-rumah warga yang tampak rusak. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga berinteraksi dengan warga yang masih tetap bertahan dan mengajak mereka untuk mengungsi.

Baca Juga

"Jadi kalau dari sisi geologisnya ini tidak memenuhi syarat dan pergerakannya ternyata sudah sejak Mei dan ini bergerak lagi," kata Ganjar Pranowo dalam keterangan, Rabu (17/11).

Ganjar awalnya meninjau posko pengungsian korban longsor. Dia mengatakan, longsor terjadi karena diindikasi pengaruh dari cuaca. Sehingga, sambung dia, suka tidak suka, mau tidak mau warga diharapkan mengungsi terlebih dulu.

Inspeksi dilakukan Ganjar untuk memastikan warga yang terdampak mendapatkan perhatian. Dia mengaku apabila longsor ini terus menerus terjadi maka akan dilakukan relokasi.

"Harapan saya kedepan sih kalau ini sudah tidak layak secara geologis tidak boleh ditempati, polanya diungsikan biar disini sebagai tempat produksi saja. Mereka datang kesini untuk kerja saja, setelah itu mereka balik lagi kesana," katanya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan sudah berkoordinasi dengan Bupati Cilacap dan BNPB untuk mencegah adanya bencana alam, mengingat saat ini memasuki musim hujan. Dia meminta respon cepat untuk pencegahan agar tak ada korban bila bencana alam terjadi.

Dia meminta kesigapan itu bukan hanya sekedar merespon bencana serta tanggap darurat saja namun hingga ke pencegahan. Dia berharap sosialisasi digencarkan untuk menghimbau warga agar mau mengungsi yang rumahnya rawan terjadi longsor.

"Nah pencegahan itu sosialisasi, itu yang paling penting untuk disampaikan," katanya.

Sebelumnya, setidaknya 28 rumah yang mengalami longsor akibat tanah bergerak. Ganjar mengatakan, total terdapat puluhan orang mengungsi di posko pengungsian desa tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement