Pengamatan menunjukkan bahwa planet baru bisa tiga sampai lima kali lebih besar dari Bumi. Planet itu bisa mengorbit matahari kira-kira 225 kali jarak planet asal manusia ini
Sayangnya, Rowan-Robinson mengakui dalam sebuah makalah penelitian baru-baru ini bahwa pengamatan tersebut tidak berkualitas tinggi. Selain itu, ia menyebut bahwa wilayah langit tempat yang diduga sebagai planet baru ini ditangkap terbuat dari filamen gas yang dikenal sebagai cirrus.
Gas seperti awan tersebut membuat sulit untuk membaca pengamatan dengan jelas. Rowan-Robinson juga mencatat bahwa survei langit baru-baru ini oleh teleskop Pan-STARRS di Hawaii gagal merekam objek tersebut. Ini bisa menunjukkan bahwa planet kesembilan yang mungkin tidak nyata.