Kamis 18 Nov 2021 14:19 WIB

Kota Bandung Diklaim Sudah Herd Immunity, Ini Argumennya

Fatalitas warga yang terpapar Covid-19 dan harus dirawat semakin rendah dan berkurang

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga saat pelaksanaan vaksinasi menggunakan sistem layanan tanpa turun (lantatur) di Taman Tegallega, Kota Bandung, Selasa (9/11). Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengeklaim Banndung sudah mencapai herd immunity.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga saat pelaksanaan vaksinasi menggunakan sistem layanan tanpa turun (lantatur) di Taman Tegallega, Kota Bandung, Selasa (9/11). Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengeklaim Banndung sudah mencapai herd immunity.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mengeklaim, kekebalan kelompok atau herd immunity sudah terbentuk di Kota Bandung seiring program vaksinasi Covid-19 yang hampir mencapai 100 persen. Terlebih tingkat fatalitas warga yang terpapar Covid-19 semakin rendah.

"Secara teori kata saya mah udah (terbentuk herd immunity), karena tadi BOR (Bed Occupancy Rate) itu jauh, WHO mah 60 persen sekarang kita range 4,5 dan 6 (persen), baru kali ini," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, di Bandung, Kamis (18/11).

Baca Juga

Dengan fakta tersebut, ia menuturkan, fatalitas warga yang terpapar Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit semakin rendah dan berkurang. Mereka yang terpapar Covid-19 banyak yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Berarti fatalitas orang terpapar karena sekarang konfirmasi aktifnya lumayan masih ada ratusan tapi yang dirawat rendah berarti fatalitas berkurang, dengan vaksin dia jadi OTG," katanya.

Yana melanjutkan, angka BOR masih 6 persen dipengaruhi oleh jumlah kamar pasien Covid-19 yang saat ini dikurangi karena melandai. Bahkan sudah terdapat beberapa rumah sakit di Kota Bandung tidak lagi menjadi rujukan Covid-19.

"Kita dulu sampai 2.500 kamar kalau 6 persen itu banyak. Sekarang gak lebih dari 1.500 (kamar). Ada yang nggak jadi rumah sakit rujukan," katanya.

Ia melanjutkan, positivity rate penyebaran kasus Covid-19 berada di angka 0,15. Vaksinasi Covid-19 saat ini pun hampir mencapai 100 persen untuk dosis pertama dan 83 persen untuk dosis kedua.

"Kalau vaksin dosis satu 96,8 persen hampir 1,9 juta orang, dosis dua 83 persen, on the target. Kenapa dosis dua rendah nunggu 28 hari," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement