Kamis 18 Nov 2021 14:56 WIB

Sekolah Perempuan di Ferozkoh Ghor Afghanistan Kembali Aktif

Taliban Afghanistan masih membatasi perempuan belajar di sekolah

Rep: Puti Almas/ Red: Nashih Nashrullah
 Taliban Afghanistan masih membatasi perempuan belajar di sekolah. Murid perempuan di Afghanistan.
Foto: AP
Taliban Afghanistan masih membatasi perempuan belajar di sekolah. Murid perempuan di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Salah satu sekolah khusus perempuan di Ferozkoh, Provinsi Ghor, Afghanistan dibuka kembali, setelah berbulan-bulan harus ditutup. Saat ini, siswi dari kelas 7 hingga 12 diizinkan untuk datang dan melakukan kegiatan belajar secara langsung.  

Pembukaan kembali sekolah terjadi atas adanya upaya yang dilakukan oleh dewan pemerintahan di Ferozkoh. Pihaknya mendesak pejabat pendidikan di Ghor untuk membuka kembali sekolah putri.  

Baca Juga

“Kami mencapai kesepakatan bahwa sekolah menengah untuk anak perempuan di Ibu Kota Ferozkoh dan semua distrik di Ghor harus dibuka kembali,” ujar Kepala Dewan Ferozkoh, Sultan Ahmad, dalam sebuah pernyataan, dilansir ANI News, Kamis (18/11).  

Aktivis hak-hak sipil Afghanistan, Habib Wahdat mengungkapkan kegembiraan atas pembukaan kembali sekolah-sekolah di Ghor. 

Dia menekankan pentingnya hal ini dilakukan, terutama bagi perempuan yang selama ini dikhawatirkan akan dikecualikan dari pendidikan.  

“Beruntung sekolah perempuan akan dibuka kembali. Ini sangat penting bahwa jika perempuan kehilangan pendidikan, generasi masyarakat berikutnya tidak akan memiliki masa depan yang cerah,” jelas Wahdat.  

Sejauh ini, di wilayah barat Afghanistan, seperti di Provinsi Herat dan Ghor telah mengizinkan anak perempuan untuk bersekolah di sekolah menengah dan atas. Kekhawatiran secara luas terhadap pendidikan perempuan di negara itu sejak Taliban mengambil alih kendali pemerintahan pada pertengahan Agustus. 

Ketika Taliban mengambil alih Afghanistan, kelompok ini melarang anak perempuan pergi ke sekolah di seluruh wilayah negara dengan alasan keamanan.  

Taliban yang pernah berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001  memberlakukan aturan bahwa perempuan dan anak perempuan tidak boleh bekerja dan pendidikan. 

Selama periode itu juga, terdapat Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatannya dikenal sebagai polisi moral kelompok tersebut, menegakkan interpretasinya terhadap syariah yang mencakup aturan berpakaian yang ketat dan eksekusi serta cambuk di depan umum. 

 

 

Sumber: aninews

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement