Kamis 18 Nov 2021 16:46 WIB

Masyarakat Diingatkan tidak Euforia, Covid-19 Belum Berakhir

Masyarakat diminta terus waspada dan tidak menganggap Covid-19 telah berakhir.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Mas Alamil Huda
Anak-anak saat bermain di Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (17/11). Masyarakat diimbau tidak terlalu euforia karena Covid-19 belum berakhir.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak saat bermain di Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (17/11). Masyarakat diimbau tidak terlalu euforia karena Covid-19 belum berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dan tidak menganggap Covid-19 telah berakhir. Apalagi, saat ini menjelang Libur Natal dan Tahun Baru yang dipastikan akan membuat mobilitas masyarakat semakin tinggi.

Erick mengatakan, dalam penanganan Covid-19, pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk recovery dengan responsibility. Pemerintah melakukan segala upaya percepatan untuk penyelamatan jiwa manusia, tetapi tetap melakukan semua kegiatan kemanusiaan tersebut dengan penuh tanggung jawab baik secara administrasi, hukum, dan jauh dari kepentingan pribadi.

Baca Juga

"Alhamdulillah saat ini kita membaik, kasus aktifnya semakin rendah terkendali, ini kondisi yang harus kita jaga, tidak boleh euforia bahwa Covid-19 sudah lewat," ujar Erick Thohir dalam webinar UII Yogyakarta yang berjudul 'Kontroversi Tes PCR- Bisnis atau Krisis', Kamis (18/11).

Ia mengajak semua pihak agar tetap waspada, baik di kehidupan sosial dan yang terpenting ekonomi, sehingga pembukaan lapangan kerja, kesempatan berusaha tetap bisa berjalan dengan baik. Menurutnya, pemerintah saat ini terus waspada agar dapat mengendalikan Covid-19, jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Beberapa strategi pemerintah yaitu memastikan pelonggaran dengan pengendalian lapangan yang kuat, peningkatan laju vaksinasi lansia, terutama di daerah wilayah jumlahnya harus didorong. Kemudian mendorong percepatan eksekusi vaksinasi anak, menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat, utamanya ke bali. "Apalagi kita akan jadi tuan rumah G20," imbuhnya.

Selain itu, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan, dan mengedukasi masyarakat dengan pemda sebagai ujung tombaknya, serta terus mengampanyekan protokol kesehatan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

Menurut Erick, strategi pemerintah tersebut telah cukup efektif dalam penanganan pandemi. Hal itu sudah diakui internasional atas penanganan Covid-19 selama ini, khususnya terkait penanganan varian Delta yang sangat berat.

"Dengan segala kerendahan hati, kami (pemerintah) mengupayakan yang terbaik, tapi tentunya kami akui tidak sempurna, karena kesempurnaan milik Allah SWT. Jadi, semua elemen masyarakat harus bersatu padu, gotong royong dalam menghadapi ujian pandemi," ujar Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement