Kamis 18 Nov 2021 17:18 WIB

Tim Gabungan Cari Warga Hilang Misterius di Cadas Pangeran 

Kondisi Cadas Pangeran didominasi jurang dan cuaca tak menentu, sulitkan pencarian.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Warga beristirahat di ruas Jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang. (Ilustrasi)
Foto: Abdan Syakura
Warga beristirahat di ruas Jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap Yana Supriatna, warga Sumedang yang hilang misterius di Jalan Cadas Pangeran, termasuk mengecek sinyal handphone milik korban. Tim gabungan melibatkan aparat kepolisian, BPBD, SAR Bandung, TNI dan masyarakat.

"Tim gabungan masih melakukan penyusuran, ini hari kedua," ujar Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi, Kamis (18/11). 

Baca Juga

Dia mengatakan, anjing pelacak diterjunkan untuk mencari korban serta petugas memeriksa sinyal handphone milik korban terakhir kali digunakan. "Kita juga lakukan tracking sinyal ponsel korban," katanya. 

Pihaknya mengalami kendala dalam pencarian Yana Supriyatna. Ini karena kondisi medan Cadas Pangeran yang didominasi jurang dan cuaca yang tidak menentu, sehingga bisa dihentikan jika kondisi tidak memungkinkan.

"Kondisi cukup sulit, karena jurang kemudian cuaca juga," katanya. Dia mengatakan, laporan orang hilang di Cadas Pangeran merupakan yang pertama kali.

Sementara itu tim SAR Bandung turut melakukan pencarian terhadap korban di Jalan Cadas Pangeran. Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah menerjunkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

Pihaknya menyiapkan satu unit rescue D-max, satu set palsar mountenering, satu set peralatan alkom, satu set peralatan medis dan personil.

Sebelumnya, Yana Supriyatna warga Desa Sukajaya, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang dikabarkan hilang secara misterius, Selasa (18/11) malam di Jalan Cadas Pangeran. Kabar tersebut viral di media sosial bahkan terdapat rekaman pesan suara yang dikirimkan ke istrinya.

Pada pesan suara pertama, Yana menginformasikan tengah berhenti di salah satu masjid untuk melaksanakan salat isya. Ia pun menuturkan turut memberikan boncengan kepada seseorang yang tidak dikenalnya namun diketahui merupakan warga Sumedang.

"Ayah sholat dulu di Simpang, Sholat isya. Kebetulan ada orang Sumedang juga, nebeng," ujarnya. Namun pada rekaman suara yang kedua, Yana terdengar menangis dan seperti yang ketakutan. 

Bahkan saking ketakutannya, apa yang disampaikannya tidak begitu jelas pada rekaman tersebut hanya terdengar sekilas bahwa ia merasa tidak menyangka orang yang ditemui sosok yang jahat. 

Ponsel yang digunakan oleh Yana kini sudah tak bisa dihubungi. "Gusti nu Agung, saya kira bukan orang jahat," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement