REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Revitalisasi Pasar Tanah Baru di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor merupakan project pertama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, dari bantuan dana Tugas Pembantuan (TP) bersumber dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Revitalisasi yang telah mencapai 62 persen ini, diprediksi selesai tepat waktu pada 27 Desember mendatang.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dalam menentukan Pasar Tanah Baru menjadi pasar yang direvitalisasi.
“Sejauh ini, kita kondisinya Alhamdulillah lancar, kondisinya Insya Allah sampa akhir tahun ini bisa kita tuntaskan. Kita juga bisa awasi terus, kita minitor terus pihak pelaksana melakukan kegiatan ini,” ujar Ganjar kepada awak media, Kamis (18/11).
Ganjar menyebutkan, Pasar Tanah Baru akan memiliki 126 los dengan 14 kios. Luasan lahan dari pasar ini termasuk pada kategori pasar tipe D, dengan spesifikasi di atas rata-rara daerah lain.
Direncanakan, Pasar Tanah Baru akan dijadikan pasar dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). “Luasan lahan ini masuk ke tipe D, tapi spesifikasi sudah diatas rata-rata daerah lain karena wilayah lain los dibawah 100 dan kios dibawah 10. Tahun depan Tanah Baru ada progres menjadi pasar SNI,” jelasnya.
Meninjau ke lokasi revitalisasi, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin memberi rekomendasi terkait progres revitalisasi yang berjalan di tengah musim hujan. Dia merekomendasikan kontraktor pelaksana, PT Tri Tanerto Simber, agar menambah pegawai jika memasuki Desember memasuki cuaca curah hujan tinggi.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini memprediksi, Pasar Tanah Baru akan selesai direvitalisasi tepat waktu pada akhir Desember 2021. Namun, dia ingin memastikan agar Disperdagin Kota Bogor bekerja dengan maksimal.
“Saya lihat pengerjaan ini juga tidak terlalu rumit, tinggal mekanikal dan elektrikal. Selain itu tinggal penyelesaian lantai dan dinding, saya rasa terkejar. Bila perlu tambah pegawai, ya ditambah, karena bulan Desember diprediksi faktor cuaca menjadi kendala pembangunan di Kota Bogor,” tegasnya.
Dia pun turut menyoroti adanya pengaduan dari masyarakat, dimana lahan tempat belajar mengajar sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) turut masuk ke dalam pasar. Dia pun meminta agar ada solusi untuk persiapan relokasi. Hal itu pun akan segera dikonfirmasi ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor.
“Karena PAUD ini hasil swadaya RW setempat, tidak adil bangunan dibongkar. Mudah-mudahan ada solusi yang didapatkan oleh aparat wilayah Kecamatan Bogor Utara,” tuturnya.
Direktur Operasional Perumda PPJ, Deni Aribowo, mengatakan Pasar Tanah Baru ini nantinya akan ada pasar basah dan kering. Sehingga, tidak hanya menjual bahan pokok, di pasar ini akan ada kios untuk baju, emas, dan lain-lain untuk menarik pengunjung.“Tahun 2022 akan dibangun lagi, akan dilelang lebih awal. Kami berkoordinasi dengan Pemkot Bogor untuk relokasi PAUD. Rencananya lahan paud untuk bongkar muat,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid PPD dan PPTN pada Disperindag yang juga PPK pembangunan Pasar Tanah Baru, Dede Soleh, mengatakan pihak Kemendag sempat mengunjungi revitalisasi Pasar Tanah Baru ini. Serta menyampaikan kronologi persiapan secara teknis.
Dari hasil pantauan yang dilakukan pihak Kemendag, tidak ada catatan yang diberikan. Hanya saja, kata Dede, Kemendag juga menyarankan ada penambahan material dan SDM di progres revitalisasi ini.
“Pengerjaan pabrikasi disarankan lebih awal diorder dan kami sudah diprogres pekerjaan kusen, order rolling door ventilator, bio tank dan keramik sudah di order dan bisa dilihat sudah ada on site atau di tempat,” katanya.