Jumat 19 Nov 2021 06:02 WIB

Setahun Vakum, Wisata Kampung Korea di Bandung Menggeliat 

Para pengunjung yang datang ke Kampung Korea tidak harus membayar tiket masuk. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wisatawan menggunakan pakaian tradisional Korea (Hanbok) berswafoto di Wisata Kampung Korea.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Wisatawan menggunakan pakaian tradisional Korea (Hanbok) berswafoto di Wisata Kampung Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Objek wisata Kampung Korea yang berada di kawasan Kiara Artha Park di Jalan Kiaracondong, Kota Bandung mulai menggeliat kembali pasca-vakum setahun akibat pandemi Covid-19. Pengelola kini menggandeng pelaku UMKM untuk meramaikan objek wisata tersebut.

Para pengunjung yang memasuki Kampung Korea akan langsung disuguhi bangunan-bangunan dan ornamen ala Korea. Kuliner yang dijual pun merupakan makanan asal negeri Ginseng tersebut. Suasana yang khas Korea membuat pengunjung seolah-olah berada di Korea.

"Kurang lebih hampir setahun (vakum), kita hidupkan kembali dan make over lah dari nol sampai sekarang," ujar Marketing Communication Kampung Korea Fikri Budiman, Kamis (18/11).

Dia menuturkan, Kampung Korea saat ini mengusung konsep culture space atau membuka budaya-budaya lain yang ingin tampil. Selain itu pihaknya menggandeng para pelaku UMKM yang ingin berkembang dan dimentori dengan jumlah 40 yang ada saat ini.

Fikri mengatakan, mereka yang datang ke Kampung Korea akan disuguhi bangunan-bangunan dan ornamen serta suasana ala Korea. Bahkan seluruh kuliner yang dijual di Kampung Korea merupakan makanan khas negeri ginseng.

Pihaknya juga menyediakan busana Korea yang dapat dipinjam di lokasi oleh pengunjung dengan harga yang terjangkau. Selain itu pengunjung yang datang dapat melakukan swafoto di tempat yang instagramable.

Dia mengatakan, para pengunjung yang datang ke Kampung Korea tidak harus membayar tiket masuk alias gratis. Pihaknya saat ini, memiliki misi menggandeng UMKM dan menaikkan kelas.

"Bagaimana caranya kita membantu UMKM dengan memberikan space dan kita desain dan kita bagaimana caranya UMKM ini terlihat modern dan digitalisasinya kita manfaatkan banget," katanya.

Dia mengatakan, para pelaku UMKM memiliki jenis usaha yang berbeda seperti kuliner, fashion dan lainnya. Bahkan terdapat salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk pelatihan.

 

 

photo
Turis asal Korea Selatan mencicipi jajanan tradisional di destinasi wisata eksotik, (foto: dok.Pelindo III) 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement