Kamis 18 Nov 2021 17:39 WIB

Indonesia Serius Gantikan Vietnam Gelar ASEAN Paragames 2022

Jakarta dan Jayapura menjadi 2 wilayah yang dinilai tepat menggelar ASEAN Paragames.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menpora RI, Zainudin Amali.
Foto: Dok. Kemenpora
Menpora RI, Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, menegaskan Indonesia siap menggantikan Vietnam untuk menggelar ASEAN Paragames 2022 mendatang. Zainudin menyatakan, rencana tersebut sudah disampaikan oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia kepada Presiden RI Joko Widodo.

Setelah itu, Presiden RI Joko Widodo sudah menyampaikan persetujuannya secara lisan.

Baca Juga

"Vietnam sudah menyatakan hanya menyelenggarakan SEA Games, sementara ASEAN Paragames tidak mereka lakukan. Ada beberapa yang menyatakan kesiapan termasuk Indonesia. Presiden sudah memberi dukungan dan teknisnya akan kami bicarakan," kata Zainudin dalam konferensi pers virtual yang dihadiri Republika.co.id, Kamis (18/11).

Di satu sisi, Zainudin belum bisa memastikan lokasi yang akan dipakai menggelar ASEAN Paragames. Jika melirik gelaran Asian Paragames 2018 dan Peparnas XVI 2021, maka Jakarta dan Jayapura menjadi dua wilayah yang dinilai tepat melaksanakan pesta olahraga difabel tersebut.

"Soal lokasi persisnya belum ditentukan karena kami masih menunggu NPC. Pada pembicaraan terakhir di penutupan Peparnas, saya saat ini masih menanti surat resmi dari NPC dan nantinya saya akan memberi pernyataan kesanggupan pemerintah mendukung itu. Kalau pilihan (lokasi lomba) kan banyak," ujar Zainudin.

Kemenpora juga perlu memastikan jumlah cabang olahraga yang akan dilombakan pada ASEAN Paragames. Ia mengambil contoh Peparnas XVI Papua mampu melaksanakan 12 cabang cabang olahraga. Untuk itu, Kemenpora dan NPC akan melakukan rapat pada 29 November mendatang guna membicarakan hal ini.

"Jadi perlu ada kepastian juga ada cabang olahraga apa saja. Malaysia informasinya hanya bisa menyelenggarakan lima cabang olahraga. Kami belum bisa menentukan apa-apa tapi soal tempat kami sudah siap yang ramah difabel," jelas Zainudin.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, “Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 106)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement