Kamis 18 Nov 2021 17:47 WIB

Kenali Kolesterol Tinggi dari Kebiasaan Tidur

Bila tak terkelola baik, kadar kolesterol tinggi bisa memicu penyakit jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kenali gejala kolesterol tinggi dari kebiasaan tidur (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kenali gejala kolesterol tinggi dari kebiasaan tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol yang tinggi sering kali tak memunculkan gejala berarti. Hal ini membuat kadar kolesterol yang tinggi kerap terabaikan. Akan tetapi, pola tidur tertentu dapat menjadi tanda peringatan mengenai kadar kolesterol tinggi.

Dr Don Grant mengatakan kadar kolesterol yang tinggi biasanya diketahui melalui dua cara. Salah satunya adalah ketika kondisi tersebut menyebabkan masalah kesehatan seperti serangan jantung. Cara lainnya adalah melalui tes darah.

Baca Juga

Sebuah studi pada 2014 mengungkapkan, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa dikenali melalui pola tidur. Studi ini menemukan bahwa kadar kolesterol yang tinggi kerap berkaitan dengan kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak.

Temuan ini memang tak bisa serta-merta menjadikan kesulitan tidur sebagai salah satu gejala kadar kolesterol tinggi. Akan tetapi, kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak bisa menjadi dasar untuk mempertimbangkan tes kadar kolesterol.

"Bukan sesuatu yang tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa, bila orang-orang memiliki masalah tidur atau tidur tidak nyenyak, mereka mungkin perlu mempertimbangkan tes darah untuk memastikan apakah mereka memiliki kolesterol yang tinggi," ujar dr Grant, seperti dilansir di Mirror, Kamis (18/11).

Meski kerap tak bergejala, kadar kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius. Bila tak terkelola dengan baik, kadar kolesterol tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan membuat penderitanya rentan terhadap serangan jantung.

Kadar kolesterol yang tinggi akan membuat lemak menumpuk di dalam pembuluh darah. Penumpukan lemak atau plak ini akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga bisa mengganggu aliran darah ke organ penting seperti jantung dan otak.

Terkadang, plak yang menumpuk tersebut bisa terlepas dan menyumbat aliran darah. Penyumbatan ini bisa mendorong terjadinya strok ringan, serangan strok, atau serangan jantung.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menurunkan kadar kolesterol tinggi. Salah satunya adalah menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan menggantinya dengan opsi makanan yang memiliki lemak tak jenuh. Contoh makanan yang disertai lemak tak jenuh adalah ikan makarel, salmon, biji labu, alpukat, kacang almond, dan mede.

Cara lainnya adalah menjauhi lemak trans yang biasanya tersembunyi di balik makanan-makanan olahan, seperti biskuit atau kue. Biasakan untuk membaca label kemasan makanan untuk mengetahui kandungan lemak trans di dalamnya.

Biasakan pula untuk menerapkan pola makan sehat yang kaya akan asupan sayur dan buah. Upayakan untuk menyantap minimal lima porsi sayur dan buah bersama dengan makanan berserat tinggi lain, seperti gandum.

Cara memasak juga turut memengaruhi kadar kolesterol. Salah satu cara memasak yang perlu dijauhi adalah menggoreng dengan banyak minyak. Cara memasak yang dapat menjadi alternatif lebih baik dari menggoreng adalah memanggang, merebus, atau mengukus.

Pola makan yang sehat juga perlu dilengkapi dengan berolahraga rutin. Olahraga ini bisa berupa jalan kaki, menari, bersepeda, berlari, atau bahkan menari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement