REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Muhammad berdiri sambil menatap pilu kepada pamannya Abu Thalib setelah menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan dakwah. Nabi Muhammad sedih tak bisa penuhi usulan pamannya agar berhenti sebarkan Islam.
"Air matanya terasa menyumbat karena sikap pamannya yang tiba-tiba itu, sekalipun tak terlintas kesangsian dalam hatinya sedikitpun akan jalan yang ditempuhnya itu," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Seketika lamanya Abu Thalib masih dalam keadaan terpesona dengan keteguhan keponakannya itu. Namun Abu Thalib masih dalam kebingungan antara tekanan masyarakatnya dengan sikap kemanakannya itu.
Tetapi kemudian dimintanya Muhammad datang lagi setelah berbicara pada waktu lalu: