Kamis 18 Nov 2021 19:13 WIB

Bio Farma Beri Kisaran Harga Vaksin Booster

Bio Farma menggunakan estimasi harga vaksin gotong royong berbayar.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 di Gelanggang Remaja Kecamatan Matraman, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Kementerian Kesehatan mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekurang-kurangnya 40 persen populasi pada akhir 2021, dengan pencapaian vaksinasi hingga 14 November 2021 tercatat dari 208,2 juta target sasaran, sebanyak 215,6 juta dosis vaksin sudah diberikan kepada 130,3 juta orang untuk dosis pertama dan 83,1 juta orang untuk dosis kedua, sedangkan vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan sudah diberikan sebanyak 1,19 juta orang.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 di Gelanggang Remaja Kecamatan Matraman, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Kementerian Kesehatan mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekurang-kurangnya 40 persen populasi pada akhir 2021, dengan pencapaian vaksinasi hingga 14 November 2021 tercatat dari 208,2 juta target sasaran, sebanyak 215,6 juta dosis vaksin sudah diberikan kepada 130,3 juta orang untuk dosis pertama dan 83,1 juta orang untuk dosis kedua, sedangkan vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan sudah diberikan sebanyak 1,19 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma mengaku masih menunggu ketetapan pemerintah mengenai tarif vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster). Meski belum final, Bio Farma memberikan referensi harga booster vaksin Covid-19 yaitu sekitar Rp 188 ribu dan jasa layanan Rp 117 ribu.

Kepala Bagian Operasional Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan menjelaskan, harga ini belum final dan pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah. "Kami juga menunggu nanti dari aspek regulasi nanti jenis vaksin apa yang akan digunakan. Tentunya untuk harga ini ditetapkan oleh pemerintah dengan pendampingan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), jadi kami juga menunggu jenis vaksin yang digunakan," katanya saat mengisi konferensi virtual FMB9 Bertema Vaksin Booster untuk Indonesia Lebih Sehat, Kamis (18/11).

Baca Juga

Bio Farma tidak mau berbicara lebih jauh mengenai masalah ini karena pembahasan tentang program vaksinasi booster berbayar masih dimatangkan oleh pemerintah. Kendati demikian, dia melanjutkan, jika mengacu pada harga yang selama ini ditanggung perusahaan dalam program vaksinasi gotong royong maka tarif vaksin Covid-19 dengan skema gotong royong yang dilakukan beberapa waktu lalu mencapai ratusan ribu rupiah.

"Sebagai referensi saja kemarin ini kan vaksin yang berbayar yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong itu kurang lebih harganya sekitar Rp 188 ribu dan jasa pelayanannya sekitar Rp 117 ribu," ujarnya.

Perlu diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi booster untuk masyarakat umum selain tenaga kesehatan akan dilakukan setelah 50 persen total sasaran vaksin sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Rencananya booster vaksin Covid-19 akan diprioritaskan lebih dulu untuk lansia karena risiko penularan lansia lebih tinggi.

Ia menambahkan, nantinya pemberian vaksin booster juga akan dibiayai negara khusus untuk penerima bantuan iuran (PBI) program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Sedangkan yang lainnya bayar. "Jadi mohon maaf bapak ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup nanti kita minta bayar sendiri, dan itu nanti akan dibuka boleh pilih mau yang mana," kata Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement