REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel pada Kamis (18/11) sepakat untuk bekerja sama merancang kapal tak berawak. Kesepakatan itu ditandatangani EDGE Group for Defense Industries milik negara UEA, dan Israel Aerospace Industries (IAI), yang merupakan perusahaan milik negara.
“Kami sepakat untuk merancang serangkaian kapal kelas M-170 tak berawak yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi militer dan komersial,” kata kedua perusahaan dalam sebuah pernyataan bersama, dilansir Anadolu Agency, Jumat (19/11).
CEO dan Managing Director EDGE Group, Faisal Al-Bannai, mengatakan kesepakatan itu merupakan pencapaian penting untuk meningkatkan portofolio teknologi canggih perusahaan.
Sementara itu, Presiden dan CEO IAI, Boaz Levy, mengatakan kesepakatan tersebut merupakan langkah untuk mengembangkan kemitraan antara kedua negara.
"Ini adalah langkah dalam upaya untuk mengembangkan kemitraan di kawasan ini," ujar Levy.
Levy mengatakan perjanjian itu menggabungkan keterampilan teknologi terbaik yang ditawarkan oleh kedua perusahaan. Diantaranya keahlian kapal maritim dan komersial oleh Grup EDGE, dan keahlian IAI dalam bidang sistem serta kecerdasan buatan.
Levy menjelaskan bahwa penggunaan kapal tak berawak untuk keperluan militer akan mencakup pengawasan, pengintaian, serta patroli perbatasan dan pantai.
Selain itu, kapal tersebut digunakan untuk operasi keamanan maritim, deteksi dan pembersihan ranjau, deteksi kapal selam, dan operasi perang anti-kapal selam.
Sementara penggunaan kapal tak berawak untuk tujuan komersial mencakup oseanografi, pemantauan polusi, serta eksplorasi minyak dan gas.
Cakupan lainnya yaitu transportasi bahan dan cairan, operasi pencarian dan penyelamatan, pemadam kebakaran, dan intervensi darurat.
Pada Maret, EDGE Group menandatangani nota kesepahaman dengan IAI untuk mengembangkan sistem pertahanan canggih untuk pesawat tak berawak. Sebelumnya pada September 2020, UEA dan Israel sepakat untuk melakukan normalisasi hubungan, yang ditengahi oleh Amerika Serikat. Sejak itu, UEA dan Israel telah menandatangani puluhan perjanjian bilateral di berbagai bidang, termasuk investasi, layanan perbankan, dan pariwisata.