Jumat 19 Nov 2021 06:51 WIB

Joe Biden: AS Pertimbangkan Boikot Olimpiade Beijing

Isu HAM menjadi pertimbangan utama boikot olimpiade Beijing.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden AS, Joe Biden
Foto: AP/VOA
Presiden AS, Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan negaranya tengah mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022. Hal itu disampaikan hanya dua hari setelah Biden melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Cina Xi Jinping.  

“Sesuatu yang kami pertimbangkan,” ujar Biden saat ditanya wartawan tentang apakah AS sedang mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, Kamis (18/11).

Baca Juga

Biden menyampaikan hal tersebut saat hendak melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan China menjadi alasan utama mengapa AS hendak memboikot Olimpiade Beijing. Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, tidak ada batas waktu untuk keputusan presiden apakah akan melakukan boikot atau tidak.

Pada Selasa (16/11) lalu, Biden melakukan pertemuan virtual dengan Xi Jinping. Tak hanya kerja sama bilateral, mereka turut membahas beberapa isu yang menempatkan kedua negara dalam posisi berseberangan. Xi mengakui terdapat banyak tantangan dalam hubungan China-AS.

Menurutnya, guna menyiasati hal tersebut, komunikasi dan kerja sama antara kedua belah pihak harus ditingkatkan. “China dan AS harus saling menghormati, hidup berdampingan dalam damai, dan mengejar kerja sama saling menguntungkan,” kata Xi.

Biden turut mengakui adanya pertentangan antara AS dan China pada beberapa isu. “Tampaknya menjadi tanggung jawab kita sebagai pemimpin China dan AS untuk memastikan bahwa persaingan antara negara kita tidak mengarah ke konflik, baik disengaja maupun tidak,” ujarnya.

Dalam pertemuan virtual tersebut, Xi dan Biden turut membahas isu Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet. Beijing dan Washington berada pada posisi berseberangan pada isu-isu tersebut. “Presiden Biden menyuarakan keprihatinan tentang praktik China di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong, serta (HAM) secara lebih luas,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

AS diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap Beijing, terutama yang terkait dengan isu HAM. Polemik Hong Kong, perselisihan soal status Taiwan, dan dugaan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang adalah beberapa masalah yang kerap diusung AS untuk mengkritik China.

Baca juga : China: Aksi Tembak Meriam Air ke Kapal Filipina Sudah Tepat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement