REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri BUMN Erick Thohir meminta swasta dan BUMN saling berkolaborasi memanfaatkan market Indonesia agar tidak dikuasai oleh asing. Pasalnya, potensi market Indonesia yang cukup besar, mestinya bisa dihasilkan melalui kolaborasi bersama.
"Di masa pandemi seperti ini, ekonomi akan tumbuh, namun kita BUMN bisa berkolaborasi dengan swasta. Jadi jangan ingin jadi menara gading (sendiri) tapi kerja sama," ujar Erick Thohir usai hadir pada pengukuhan Pengurus DPP Apindo Jabar, di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (18/11).
Erick mengatakan, kerja sama antara BUMN dan swasta harus saling menguntungkan. Kedua belah pihak juga jangan ada oknum yang korupsi. Begitupun swasta, tidak melakukan tindakan manipulasi atau tipu-tipu.
"Jadi, kita mesti menjaga market Indonesia. Jangan sampai market kita jadi pertumbuhan bangsa lain. Namun, keberpihakan memang penting," katanya.
Terkait pelantikan pengurus DPD Apindo Jabar, Erick menilai, bisa menjadi angin segar bagi ekonomi di Indonesia. Terutama memanfaatkan potensi ekonomi dan investasi untuk meningkatkan lapangan kerja. "Bagaimana bersaing untuk usaha ini, namun harus saling mendukung," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik mengatakan, setelah pelantikan ini, pihaknya akan terus bekerja, bersinergi dengan pemerintah. Di Jabar, potensi ekonomi sangat besar, namun tantangan juga sangat besar.
"Potensi Jabar ini kan sangat besar. Kalau kita tidak lakukan sesuatu akan hilang. Di Jabar semua ada, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya," kata Ning.
Pengusaha, kata dia, tak hanya akan mengolah sumber daya yang ada, tetapi juga bagaimana menarik investor lebih lebih banyak lagi masuk ke Jawa Barat. "Pengangguran masih tinggi, kita akan fokus tarik investor, untuk menciptakan lapangan kerja," katanya.
Terkait kolaborasi dengan BUMN, Ning sangat berharap bisa terjadi. Namun, dia selalu menekankan, kerja sama harus dilakukan secara profesional. Jangan ada pengusaha nakal.