REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Melalui kegiatan pengabdian masyarakat (PM), dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), mengajak para orang tua untuk mendalami pemahaman seputar pola asuh anak. Acara ini bertajuk “Sosialisasi Peran Digital Parenting Dalam Mendidik Anak Pada Yayasan Nurul Islam Sabillurrosyad Pondok Gede Bekasi”, yang dilaksanakan secara offline pada Sabtu, (13/11).
Mohammad Amas Lahat, dibantu oleh dosen Universitas BSI dan rekan mahasiswa menjelaskan mengenai pemahaman orang tua tentang arti penting digital parenting dalam mendidik anak.
Majunya teknologi di era digital, memiliki dua dampak yakni sisi posif dan negatif. Penggunaan teknologi dan internet, dapat sangat bermanfaat bagi anak, terutama dalam segi belajar.
Namun, dibalik manfaat yang didapatkan, terdapat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan seperti cyberbullying, pedofilia, pornografi, hingga kekerasan. Dalam hal ini, peran orangtua sangat diperlukan sebagai antisipasi dari hal-hal negatif yang ditimbulkan.
“Sosialisasi ini memberikan pengetahuan kepada para orang tua tentang pentingnya cara mengasuh, dimana keseharian anak tersebut sering menggunakan gadget (digital parenting),” jelas Mohammad Amas Lahat.
Menurunya, salah satu hal penting dalam mendidik anak adalah dapat memberikan contoh yang benar bagi anak. Terutama ketika menggunakan smartphone sehingga dapat menjadi panutan.
“Sopan dan bijaklah dalam menggunakan smartphone, mengingat anak-anak merupakan peniru yang andal. Selain itu, orang tua juga harus membatasi penggunaan smartphone pada saat berada di rumah bersama anak-anak,” jelas Amat.
Sementara itu, Ipey, selaku ketua perwakilan mitra menjelaskan bahwa, sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan ibu-ibu Yayasan Nurul Islam Sabillurrosyad akan pentingnya mengasuh anak yang kesehariannya menggunakan gadget.
“Saya menyadari peran orang tua dalam mengasuh anak menjadi bagian yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak. Oleh sebab itu, melalui kegiatan sosialisasi ini banyak hal yang dapat saya peroleh dari penjelasan dosen Universitas BSI,” jelas Ipey.