Jumat 19 Nov 2021 11:18 WIB

Putin Tuding Barat Tingkatkan Ketegangan di Laut Hitam

Presiden Putin menuduh NATO dan negara Barat tingkatkan ketegangan di Laut Hitam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh NATO dan negara Barat tingkatkan ketegangan di Laut Hitam. Ilustrasi.
Foto: AP/Evgeniy Paulin/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh NATO dan negara Barat tingkatkan ketegangan di Laut Hitam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (18/11) menuduh NATO dan negara-negara Barat meningkatkan situasi ketegangan di Laut Hitam. Putin mengatakan NATO dan Barat telah melampaui batas dengan melakukan latihan militer yang provokatif dan mengirim pengebom strategis yang melintas pada jarak hanya 20 kilometer dari perbatasan Rusia.

Putin mengatakan ada beberapa gelombang ekspansi NATO ke arah timur. Termasuk sistem pertahanan anti-rudal telah dikerahkan tepat di sebelah perbatasan Rusia dengan Rumania dan Polandia.

Baca Juga

“Ini (sistem anti-rudal) dapat digunakan secara ofensif dengan peluncur Mk-41 di sana, mengganti perangkat lunak hanya membutuhkan waktu beberapa menit,” kata Putin dilansir Anadolu Agency, Jumat (19/11).

Putin menyebut Rusia berulang kali menyuarakan keprihatinannya. Namun sampai saat ini Barat memiliki "pendekatan dangkal" terhadap peringatan semacam itu. "Peringatan kami baru-baru ini menghasilkan efek tertentu. Bagaimanapun juga, ketegangan yang diketahui telah muncul di sana," kata Putin.

Putin menekankan sangat penting untuk mendorong jaminan keamanan Rusia secara jangka panjang di sepanjang perbatasan baratnya. "Tidak peduli betapa sulitnya itu, kita harus mengerjakan ini, dan saya ingin Anda mengingatnya," ujar Putin.

Putin menuduh negara-negara Barat menggunakan krisis migrasi di perbatasan Belarusia-Polandia untuk memicu ketegangan di wilayah dekat Rusia demi menekan Minsk. Sementara pada saat yang sama, mereka melupakan komitmen kemanusiaan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah anak-anak miskin itu, ada anak-anak kecil di sana. Dan mereka (pasukan Polandia) menembakkan air dan gas air mata ke kerumunan, melemparkan granat. Pada malam hari, helikopter terbang di sepanjang perbatasan, sirine terus berbunyi," ujar Putin.

Putin mengatakan Rusia tertarik untuk membangun hubungan baik dengan Uni Eropa. Akan tetapi Uni Eropa terus mendorong Moskow dengan sanksi, tindakan tidak bersahabat, dan tuduhan tidak berdasar. Termasuk mengabaikan manfaat nyata dari kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, dan kemanusiaan.

Putin mengatakan situasi serupa juga berkembang dalam hubungan dengan NATO yang menunjukkan sikap konfrontatif secara terus-menerus. Menurut Putin, secara demonstratif NATO telah membawa infrastruktur militernya lebih dekat ke perbatasan Rusia. Selain itu, NATO secara proaktif telah merusak semua mekanisme dialog.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement