REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menyoroti rendahnya cakupan vaksinasi di empat provinsi. Rahmad mengimbau agar seluruh pihak terkait segera melakukan evaluasi.
"Saya kira kita evaluasi segera kita bantu daerah-daerah yang masih rendah okupansi terhadap penyerapan proses vaksinasi. Kalau kendalanya SDM (sumber daya manusia) bisa jadi itu bisa digerakkan dari daerah lain," kata Rahmad kepada Republika.co.id, Jumat (19/11).
Satgas Penanganan Covid-19 sebelumnya menyebut empat daerah tersebut yaitu Riau, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Cakupan dosis lengkap di empat wilayah tersebut baru 18-27 persen.
"Saya kira ini jadi perhatian kita bersama agar saling bahu-membahu apa kesulitannya, apa kendalanya, apakah sumber daya manusianya, apakah masyarakatnya yang masih belum bersama-sama untuk menyelesaikan vaksin, nah ini harus kita carikan solusi bersama," ujarnya.
Selain itu, pemerintah pusat, daerah, dan satgas Covid-19 juga diharapkan bisa sama-sama menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi. Sebab menurutnya ada dua hal penting dalam penanganan Covid-19, yakni vaksinasi dan protokol kesehatan.
"Jadi vaksinasi saja juga tidak cukup tapi wajib hukumnya tetap protokol kesehatan. Daerah-daerah yang masih serapannya vaksin masih rendah mohon menjadi ekstra perhatian pemerintah pusat, pemprov, dan satgas masing-masing provinsi dan daerah untuk berkolaborasi," kata Rahmad.
Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, cakupan vaksinasi di empat daerah tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan rata-rata cakupan vaksinasi nasional. Dirinya berharap pemerintah di empat daerah tersebut segera berkoordinasi agar dapat meningkatkan cakupan vaksinasi dan kepatuhan pada protokol kesehatan di wilayahnya.
"Cakupan vaksinasi yang rendah, terlebih apabila didukung tidak patuh protokol kesehatan dapat meningkatkan potensi penularan Covid-19 di tengah masyarakat," ucap Wiku.