Jumat 19 Nov 2021 14:10 WIB

Ada Klaster Covid, PTMT di Pancoran Mas Depok Dihentikan

PTMT di Pancoran Mas Depok dihentikan sementara karena adanya penambahan kasus Covid

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah.
Wali Kota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menghentikan sementara pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Keputusan itu diambil, karena terjadi penambahan kasus Covid-19 yang berasal dari klaster PTMT, terutama di wilayah Kecamatan Pancoran Mas. 

Penghentian sementara secara terbatas hanya di wilayah Kecamatan Pancoran Mas ini dilakukan selama satu pekan, mulai dari 19-29 November 2021. "Dalam rangka mengendalikan peningkatan kasus Covid-19 pada klaster PTMT, perlu segera melakukan penghentian sementara secara terbatas pada penyelenggaraan PTMT di seluruh satuan pendidikan di wilayah Kecamatan Pancoran Mas," ujar Idris di Balai Kota Depok, Jumat (19/11).

Baca Juga

Menurut Idris, sebagai ganti PTMT satuan pendidikan di wilayah Kecamatan Pancoran Mas serta seluruh siswa di Kota Depok yang belum di vaksin untuk melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) atau daring. "Selama penghentian sementara tersebut, setiap satuan pendidikan sekolah segera melakukan pengecekan kembali penyelenggaraan seluruh protokol kesehatan (prokes) PTMT," jelasnya.

Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, perkembangan kasus kembali merangkak naik. Data terakhir pada Rabu (17/11) tercatat terjadi lonjakan mencapai 105 kasus yang ditemukan berasal dari klaster PTMT. Sejak awal Oktober hingga awal November, kasus hanya berkisar lima hingga 20 kasus. 

"Tren kasus Covid-19 di Kota Depok yang cenderung mengalami kenaikan, dari sebelumnya hanya dibawah 10 kasus, terus naik ke angka 20 kasus dan 50 kasus serta kemarin terdapat penambahan 105 kasus. Mayoritas kasus berasal dari klaster PTMT di sejumlah sekolah," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Dadang menambahkan, pada perkembangannnya dalam sebulan ke belakang kami evaluasi mulai dari kejadian kasus pertama hingga saat ini memang fluktiatif dan terjadi lonjakan. 

"Ini klaster PTMT karena banyak penularan antarsiswa di sekolah setelah SOP kami jalankan, terutama untuk Puskesmas melakukan tracing dan testing terhadap yang kontak erat di sekolah-sekolah. Penularan paling banyak di Kecamatan Pancoran Mas," tegas Dadang. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement