REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Surangganti Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Heru Rusiyanto mengklaim, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan Kementan mampu meningkatkan proktivitas hasil panen. Bantuan tersebut juga disebutnya mampu membuat penanaman bibit menjadi lebih efektif.

"Dengan adanya mesin tanam bibit itu, tentu tanaman bisa diperlakukan dengan baik dan itu berpengaruh pada hasil panen," ujar Heru di Surabaya, Jumat (19/11)

Heru juga mengaku terdapat peningkatan cukup signifikan untuk hasil panen jika dibandingkan sebelum menggunakan Alsintan. Heru menjelaskan, sebelumnya, dari lahan seluas 6.000 meter persegi yang dikolela, hanya menghasilkan sekitar 30 karung padi, atau sekitar 3,3 ton hingga 3,6 ton.

"Saat ini bisa dapat 5 ton sampai 6 ton. Karena kan pertumbuhan padinya kan lebih bagus dan lebih cepat. Anakannya lebih banyak dan ketika kita panen kehilangan yang jatuh-jatuh itu juga sedikit," ujar Heru.

Alsintan yang digunakan, lanjut Heru, selain meningkatkan produktivitas juga meningkatkan kualitas padi yang dihasilkan. Karena, kata dia, jumlah padi yang tidak berisi atau hampa, semakin berkurang. Heru menjelaskan, untuk mesin panen yang digunakan adalah combine harvester.

"Jadi ketika masuk ke pabrik, di pabrik itu kan ada yang namanya tara, nanti dipotong sekian persen untuk yang hampa. Ketika menggunakan mesin combain itu hampanya susut. Sekarang dipotong, masuk karung, langsung dibawa ke pabrik," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Alsintan merupakan alat bantu untuk meningkatkan efektivitas kinerja petani di sawah. Dengan alsintan diharapkan tugas-tugas petani yang memerlukan waktu cukup lama dapat dipangkas. Syahrul berharap Alsintan dapat membantu mempermudah kegiatan pertanian dan meningkatkan produktivitas yang dihasilkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika