Jumat 19 Nov 2021 15:49 WIB

Pemkab Muba Inisiasi Adopsi Pohon Unglen Lewat Jejak.in

Adopsi lewat marketplace Jejak.in jadi upaya lestarikan pohon Unglen yang kini langka

Pemkab Muba bersama UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Benakat menginisiasi marketplace yakni Jejak.In guna memfasilitasi para pihak untuk mengadopsi pohon Unglen yang kini mulai langka kelestariannya.
Foto: Pemkab Muba
Pemkab Muba bersama UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Benakat menginisiasi marketplace yakni Jejak.In guna memfasilitasi para pihak untuk mengadopsi pohon Unglen yang kini mulai langka kelestariannya.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Berbagai terobosan inovasi terus digencarkan Pemkab Muba guna mewujudkan konsep pembangunan hijau berkelanjutan termasuk mencari solusi pembiayaan yang green bagi kawasan hutan khususnya di wilayah Bumi Serasan Sekate. 

Dalam kaitan tersebut, Pemkab Muba bersama UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Benakat menginisiasi marketplace yakni Jejak.In guna memfasilitasi para pihak untuk mengadopsi pohon Unglen yang kini mulai langka kelestariannya. 

Diketahui, sebelumnya pada Januari 2021 Plt Bupati Beni Hernedi SIP telah memulai mengadopsi pohon Unglen berdiameter 150 cm yang akrab disebut OemakOnglen hingga tahun 2026 mendatang. 

"Konsep marketplace ini akan menjadi yang pertama di fasilitasi oleh Kabupaten Muba. Jadi para pihak yang ingin mengadopsi lebih mudah lagi dengan cara mengakses Jejak.In," ungkap Kepala UPTD KPH Wilayah Benakat, Neneng H Leliana SHut, Jumat (19/11) saat 

Rapat Pembahasan Program Adopsi Pohon Oemakonglen di Kabupaten Musi Banyuasin di Kantor Mess Perwakilan Muba. 

Neneng mencatat, saat ini sudah ada 346 OemakOnglen yang teridentifikasi dan 20 diantaranya sudah diadopsi. "Keberadaan OemakOnglen di Muba ini berada di Jirak Jaya dan Sungai Keruh dengan konsep ini kelestariannya dapat terjaga," ulasnya. 

Lanjutnya, nilai donasi untuk adopsi yakni Rp 200 ribu sampai 600 ribu. "Donasi pohon asuh dialokasikan 70 persen untuk operasional OemakOnglen dan 30 persen untuk operasional pengelolaan wisata hutan," bebernya. 

Plt Bupati Beni Hernedi SIP menyebutkan, konsep marketplace ini diyakini menjadi solusi pembiayaan untuk terus memaksimalkan pelestarian hutan dan mewujudkan pembangunan hijau berkelanjutan. 

"Sebagaimana kita ketahui keberadaan pohon Unglen ini kan sudah mulai langka, oleh sebab itu kita harus melakukan terobosan dan marketplace Jejak.In bisa menjadi solusi," ucap Beni yang juga Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi program di Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). 

Beni mengatakan, dirinya akan mengajak semua pihak turut andil melestarikan hutan dengan konsep berkelanjutan. "Semoga marketplace Jejak.In dapat lebih masif melestarikan keberadaan OemakOnglen khususnya di wilayah Muba," tandasnya. 

Dalam kesempatan Rapat Pembahasan Program Adopsi Pohon Oemakonglen di Kabupaten Musi Banyuasin tersebut juga turut dihadiri Kepala Bappeda Muba Drs Iskandar Syahrianto MH, Kadin Kominfo Muba Herryandi Sinulingga AP, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro SH MHum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement